![]() |
Piringan Emas atau Golden Record yang disimpan pada wahana antariksa Voyager 1 dan Voyager 2. |
Jakarta - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) secara tak sengaja berhasil mendapatkan kembali kontak dengan wahana antariksa Voyager 2. Sebelumnya, pada tanggal 21 Juli, NASA kehilangan kontak dengan wahana ini akibat dari serangkaian perintah yang tidak sengaja membuat Voyager 2 memiringkan antenanya menjauhi Bumi sekitar 2 derajat.
Hal ini menyebabkan Voyager 2 tidak dapat mengirim atau menerima pesan dari Deep Space Network NASA, sebuah jaringan antena radio besar internasional yang mendukung banyak misi antarplanet NASA. Beruntung, pemadaman radio hanya bersifat sementara. Voyager 2 telah diprogram untuk melakukan kalibrasi antena beberapa kali setiap tahun untuk tetap berhubungan dengan Bumi saat menjelajah semakin jauh.
"Pada saat pemindaian rutin langit, Deep Space Network menerima sinyal pembawa dari @NASAVoyager 2. Mirip seperti mendengar 'detak jantung' pesawat ruang angkasa, ini menegaskan bahwa pesawat ruang angkasa masih beroperasi, sesuai prediksi para teknisi," kicau Jet Propulsion Laboratory NASA melalui akun Twitter resmi mereka.
Diluncurkan oleh NASA pada 20 Agustus 1977, hanya 16 hari setelah Voyager 1, wahana antariksa ini memiliki misi untuk menjelajah Ruang Antarbintang (Interstellar Space). Hal ini merujuk pada wilayah ruang angkasa yang telah melampaui batas Tata Surya kita, dengan Neptunus sebagai batas terluar, memisahkan wilayah tersebut dari bagian lain Galaksi Bima Sakti.
Voyager 2 menjadi satu-satunya pesawat antariksa yang pernah mengunjungi Uranus dan Neptunus. Saat ini, wahana tersebut berada di ruang antarbintang, di mana saudaranya, Voyager 1, telah mencapai wilayah ini sejak Agustus 2012.
Misi Voyager 2 saat ini adalah mengumpulkan data dari batas Tata Surya saat terus melaju melintasi ruang antarbintang, pencapaian yang terjadi pada November 2018. Voyager 2 telah mengunjungi planet-planet raksasa gas di luar Tata Surya dan juga berhasil memotret banyak bulan dari planet-planet tersebut.
Voyager 2 terbang melewati Neptunus pada tahun 1989, mengarahkannya ke jalur di bawah bidang elips, dan akhirnya memasukinya ke ruang antarbintang pada 5 November 2018.
Selama perjalanan yang panjang ini, Voyager 2 membawa pesan ke luar angkasa dalam bentuk rekaman emas yang memuat musik dan suara alam Bumi. Wahana ini memiliki berbagai instrumen yang berfungsi untuk misi eksplorasinya di luar Tata Surya.
Salah satu rekaman emas yang disimpan di dalam Voyager 2 adalah "Voyager Golden Record," yang berisi 27 karya musik, 22 menit suara alam, dan berbagai bahasa manusia yang diharapkan bisa ditemukan oleh kehidupan cerdas di luar angkasa suatu hari nanti.
Selama perjalanan luar biasa ini, Voyager 2 tetap menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang manusia menuju wilayah yang tidak terbatas di ruang angkasa.(dj)