![]() |
Trans Padang. |
Padang, fajarsumbar.com - Trans Padang, program unggulan Walikota Padang di bidang angkutan masal, kini mendapat sorotan tajam dari anggota DPRD Kota Padang, Faisal Nasir. Meski diakui sebagai bentuk layanan pemerintah kepada masyarakat, nyatanya keberadaan Trans Padang masih belum memberikan manfaat yang diharapkan.
Dalam wawancara dengan Faisal Nasir, Rabu (16/8/2023) mengungkapkan bahwa hanya sekitar 30 persen masyarakat yang menggunakan Trans Padang, terutama di area seperti Bypass. Hal ini terbilang kontras dengan subsidi luar biasa yang diberikan Pemerintah Kota, mencapai angka mencengangkan, yaitu Rp27 miliar.
Faisal Nasir berpendapat bahwa jika subsidi sebesar ini diberikan langsung kepada masyarakat, dampaknya bisa lebih besar.
Salah satu faktor utama yang disoroti oleh Faisal Nasir adalah kurangnya konektivitas antara jalur-jalur koridor Trans Padang dengan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Menurutnya, akses Trans Padang ke penghubung belum terkoneksi dengan baik, membuat fasilitas ini kurang optimal dalam melayani masyarakat.
Faisal juga membahas masalah fasilitas halte yang belum memadai. Ia mengkritik bahwa halte-halte yang ada saat ini kurang mampu menjaga kenyamanan masyarakat, terutama saat cuaca buruk. Kondisi halte yang minim perlindungan membuat masyarakat enggan menggunakan Trans Padang, terutama saat hujan. "Dengan kondisi yang ada saat ini, Faisal Nasir beranggapan tidak ada kajian yang matang, terutama jumlah masyarakat Kota Padang yang menggunakan Trans Padang."
Ia menyarankan agar Pemerintah Kota Padang fokus pada perbaikan fasilitas Trans Padang, terutama halte yang nyaman dan mampu melindungi masyarakat dari cuaca ekstrem. Menurutnya, peningkatan kualitas pelayanan harus menjadi prioritas utama, daripada sekadar memperbanyak koridor tanpa memastikan pelayanan yang optimal.
"Sementara subsidi luar biasa, sudah dikelola Perumda juga tidak ada peningkatan daripada pelayanan itu," ujar Faisal Nasir dengan rasa kecewa. Meskipun dia setuju dengan prinsip pelayanan kepada masyarakat, dia merasa bahwa keberadaan subsidi sebesar itu tidak sebanding dengan kualitas pelayanan yang diberikan.
Dalam akhir wawancaranya, Faisal Nasir mengungkapkan rasa keprihatinannya atas kondisi ini, terutama karena program Trans Padang seharusnya menjadi salah satu prestasi Walikota. Namun, hingga saat ini, keterbatasan fasilitas dan kualitas pelayanan masih menjadi hambatan utama dalam memaksimalkan manfaat dari program tersebut.(*/ab)