Kabut Asap, Jarak Pandang Mulai Terganggu di Sawahlunto, Kadis PKP2LH Beri Imbauan Ini -->

Iklan Atas

Kabut Asap, Jarak Pandang Mulai Terganggu di Sawahlunto, Kadis PKP2LH Beri Imbauan Ini

Jumat, 29 September 2023
Kabut asap mengganggu jarak pandang di Kota Sawahlunto.


Sawahlunto, fajarsumbar.com - Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup (PKP2LH) Kota Sawahlunto, Adrius Putra, melalui Pejabat fungsional pengendali dampak lingkungan pada bidang lingkungan hidup, Andri Maha Putra, menyampaikan mengenai kabut asap yang diketahui menurut BMKG Kototabang Agam bersumber dari titik panas di Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Riau telah memberi dampak ke Kota Sawahlunto. 


Apalagi titik panas terbanyak terjadi di Sumatera Selatan sekitar 500-an titik serta Jambi 35-an titik api. Secara visual pada tanggal 29 September 2023 dapat lihat kondisi partikulat di udara ambien Kota Sawahlunto sudah mulai terlihat menebal.


"Kabut asap ini merupakan partikulat < 10 mikron yang berada di udara ambien dengan sifat dapat memudarkan cahaya dan berperilaku seperti gas sehingga tersuspensi dalam jangka waktu yang cukup lama serta bergerak secara atmosferik dalam jarak yang jauh," sebut Andri melalui relis ke media. 


Andri menambahkan, "Kabut asap yang kita rasakan tergolong partikulat berbentuk smoke atau aerosol yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna seperti pembakaran hutan, kebakaran akibat gas methan dari TPA sampah, pembakaran sampah rumah tangga oleh masyarakat," sambungnya, Jum'at (29/9/2023). 


Dijelaskannya, dampak partikulat di udara ambien terhadap kesehatan manusia yang utama adalah gangguan sistem pernapasan dimana Partikulat Matter atau yang dikenal sebagai parameter uji PM 10 dan PM 2,5 yang terkandung dalam kabut asap itu dapat masuk sampai ke saluran pernapasan dan mengakibatkan kerusakan paru-paru pada manusia. 


"Sementara bagi lingkungan, kabut asap ini berdampak mengganggu jarak pandang," ungkapnya. 


Untuk mengantisipasi agar dampak lingkungan dari kabut asap bisa diketahui tingkat pencemarannya, Kepala Dinas PKP2LH Adrius Putra melalui Kasubag TU UPTD Laboratorium Lingkungan, Mulya Efendi, menyampaikan langkah-langkah yang akan segera dilakukan adalah memantau dan menguji kualitas udara ambien Kota Sawahlunto khususnya parameter PM 10 dan PM 2,5 dengan alat uji minivol tactical air sampler yang kami miliki dengan mengambil sampel selama 24 jam. 


"Dari sampel yang telah di uji itu nanti dapat dikonversikan hasil Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sesuai PermenLHK Nomor : P.14 Tahun 2020 Tentang Indeks Standar Pencemar Udara. Sementara itu untuk uji kualitas udara parameter baku mutu PM 10 dan PM 2,5 kami memakai lampiran VII PP 22 tahun 2021 tentang Baku Mutu Udara Ambien dengan metode uji aktif manual," terang Mulya Efendi. 


Lebih jauh disampaikan Mulya Efendi sebenarnya ada metode kontiniu untuk memantau kualitas udara secara real time (terus menerus) yaitu menggunakan alat AQMS (Air Quality Monitoring System), cuma Sawahlunto belum memiliki alat tersebut. 


"Baru Kota Padang yang memiliki AQMS dan hasil data ISPU dari alat AQMS Pemko Padang kondisi ISPU pada hari ini nilainya 78 atau terkategori sedang," imbuhnya. 


Oleh karenanya Kepala Dinas PKP2LH Sawahlunto mengimbau masyarakat kota untuk :

1. Mengurangi aktivitas diluar rumah. 

2. Menggunakan masker. 

3. Minumlah air putih lebih banyak. 

4. Jangan membakar sampah di lingkungan sekitar. 

5. Lakukan kegiatan pertanian yang ramah lingkungan (tidak membakar jerami). 

6. Mengelola TPA sampah dengan sistem terkendali agar terhindar dari swabakar gas methan TPA. (rel/ton)