Oleh : Alfian Tarmizi, M.Pd Kepala SDN 17 Ulakan Tapakih, Padang Pariaman |
“Apabila bayangan jatuh di depan cermin, kebohongan seakan minder menampakkan dirinya” - (Al-Tary).
“Adakah yang belum bisa memahami materi yang baru saja kita pelajari ..?”
“Oke, diam pertanda paham ya ...”
“Sekarang coba kalian simpulkan materi ini, sesuai dengan apa yang kalian dengar, lihat dan rasakan selama belajar hari ini.”
“Kesimpulan kalian boleh berupa cerita, deskripsi pendek, puisi, ilustrasi gambar ataupun lirik lagu. Boleh juga berupa sketsa drama, dialog, monolog atau video pendek bagi yang bisa, dan memiliki peralatan yang mendukung.”
“Waktu diberikan untuk menyimpulkan itu selama 15 menit.”
“Silahkan dikumpulkan tugasnya dalam hitungan sepuluh... satu...dua...tiga... Sepuluh...”
“Saatnya merefleksi. Siapa yang bisa merefleksikan, apa yang kita pelajari dari pagi sampai siang ini ...?”
“Silahkan Annisa...” !
“Oke, terima kasih Nisa telah memberikan refleksinya. Kurang lebih demikian ya... Silahkan kalian ambil peajarannya, jahit sendiri lembaran-lembaran yang telah kalian diskusikan bersama.”
“Sekarang saya akan memberikan tugas untuk kalian semua.”
“Bentuk tugasnya, adalah membuat peta konsep tentang materi hari ini dalam berbagai bentuk tagihan. Boleh berupa audio, video, PPT, info grafis, Mind Mapping atau Mip-map.”
“Terakhir, ada yang mau bertanya tentang tugas...?”
“Oke, sudah jelas ya...marilah kita tutup dengan berdoa bersama...”
Melihat skenario penutupan proses belajar mengajar seperti di atas, maka tergambarlah dalam benak kita, kompetensi model apa yang diperoleh oleh siswa setelah mereka merekonstruksi/membangun pengetahuan mereka secara bersama.
Sungguh ..! indah dan bermakna pembelajaran yang dikemas oleh seorang guru profesional. Model pembelajarannya sangat berkualitas. Hasilnyapun, dapat kita prediksi. Usaha tidak akan pernah mengingakari hasil.
Gambaran dari pembelajaran ini, bisa diadopsi dan diadaptasi pada setiap jenjang pendidikan SD/MI s/d SLTA dan sederajat. Tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan, hal demikian, sesuai tingkat perkembangan siswa itu sendiri.
Tentunya, pembelajaran yang semisal ini, jelas didesain oleh guru yang cakap IT. Ya, penuh dengan kompetensi mengajar. Guru yang benar-benar memahami murid secara individu, akan bisa merekayasa skenario seperti ini.
Murid benar-benar berada dalam genggamannya. Guru jadi panutan, idola, dihormati dan dihargai oleh murid. Siswa tidak berani main-main, coba-coba, apalagi membantah. Mereka merasa dihargai, dilibatkan, diberi kepercayaan dan tanggung jawab.
Hadirin para pembaca yang budiman...
Kalau kita ikuti trilogi tulisan ini, dari awal sampai akhir, maka dapatlah kita gambaran utuh sebuah usaha guru. Dan, siswa dalam berproses membangun pengetahuan melalui pengalaman langsung dengan diskusi, tanya jawab dan persentasi.
Namun secara jelas dan gamblang, terpulang kepada kemauan dan motivasi. Terutama, tugas guru hanya membuat skenario, mengarahkan, membimbing, mengayomi, mengamati. Dan, mejelaskan dengan memberikan penguatan, penekanan di tempat-tempat yang dirasa penting agar diketahui siswa.
Di akhir tulisan ini, penulis berharap kepada kita semua para guru dimanapun berada. Pahamilah tugas kita seutuhnya. Cintailah pekerjaan kita sebisanya. Ikutilah prosedur dalam proses mendapatkan pengetahuan. Maknailah keberagaman yang ada pada diri siswa per-individu.
Kemudian, ketahuilah akan kebutuhan mereka. Penuhi kebutuhan mereka itu dengan memberikan fasilitas dalam proses belajar. Variasikan metode dan model pembelajaran. Kesemua itu, agar siswa tidak merasa bosan. Pembelajaran jadi berkesan dan bermakna. Variasikan ice breaking untuk memecah kebekuan suasana. Insyaallah akan berhasil dengan baik.
Biasanya untuk pertama kali melakukan, akan terkesan sulit dan kurang terkendali. Namun dengan pembiasaan, akhirnya guru dan siswa mulai mendapatkan irama pembelajaran.
Selamat mencoba ... !
Sumber Bacaan :
- Eko Adinuryadin, M.Pd, Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara, SMAN 1 Jatilawang, 2023.
- Rostina Mansyur, M.Pd, Filosofi Pendikan Ki Hajar Dewantara, SMPN 3 Sunggu Minahasa, 2023.
- Alfian Tarmizi, M.Pd, Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara, fajarsumbar.com, 2022.