Rombongan Kepala BKKBN Sumbar dan Jambi disiguhi tarian tor tor anak nagari saat prmbukaan acara. |
Solsel, fajarsumbar.com - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KB dan P3A) Solok Selatan, Erawati menyampaikan, pelaksanaan pelayanan Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) di perbatasan ini di harapkan dapat menjangkau lapisan masyarakat di wilayah khusus di Jorong Leter W, Nagari Lubuk Gadang Tenggara, Kecamatan Sangir dan akan di lanjutkan ke Provinsi Jambi.
"Penggerakan KB dan KR di wilayah sasaran khusus di daerah perbatasan Sumbar dan Jambi dapat menjangkau banyak masyarakat. Pagi ini sudah 60 peserta yang sudah mendaftar untuk pelayanan KB dan KR," kata Erawati, Rabu (13/9/2023) saat pelayanan.
Pj Wali Nagari Lubuk Gadang Tenggara Syahrizal menyebut, selain pelayanan KB dan KR di nagari ya. Juga ada pelayanan kesehatan lainnya, bahkan masyarakatnya mendapatkan bantuan 9.000 batang bibit alpokat dari pihak Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS).
"Termasuk angkutan Pedesaan Tandai-Padang Aro, Leter W-Padang Aro melalui Bumnag Sehati Nagari Lubuk Gadang. Kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan fasilitas yang sudah kami rintis ini," harapnya.
Kepala Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat, Fatmawati mengatakan, Solsel bisa mewujudkan kepesertaan KB tertinggi di Sumbar.
Tingkat kepesertaan ber KB di Solok Selatan sangat tinggi dan bahkan mengalahkan BKKBN Sumbar.
Di ukur dari sistem informasi keluarga (Siga), kepesertaan seperti apa.
Riset Kesehatan KR mencapai 2,75, akselerasi pelayanan KB. TFF tinggi dan
Gempar 2,48 persen sudah menurunkan total fertiliret di Sumbar. Stunting di Sumbar mencapai 25 persen.
SDM belum berkualitas sehingga menyebabkan angka stunting di Sumbar dan faktor determinan melalui ber KB dapat menekan stunting.
"Hasil pendataan keluarga, bisa mengidentasi ada 18 faktor
Salah satunya tidak ber KB dan anaknya terlalu banyak. 45,35 persen.
"Kita patut apresisiasi keinginan ber KB tinggi tapi belum terlayani (unmatmet) 13,49 persen dan sudah dibawah rata-rata Sumbar.
"Alkon implan dan IUD masih kekurangan di Sumbar dan akan meminta ke Provinsi lain,"pinta Fatmawati.
Sementara itu, Kepala BKKBN Provinsi Jambi, Putut Riyatno daerah perbatasan sangat jarang terjangkau oleh pelayanan KB dan KR, agar masyarakat merasakan keberadaan pemerintah.
"Pengendalian kuantitas dan kualitas penduduk di masa akan datang. 2,1 angka kelahiran Indonesia dan tercatat di BPS 2,8.
"Derajat kesehatan masyarakat, sunting Jambi 18 dan Sumbar 25. Jambi targetkan tahun mendatang 12,5.
"Besok di Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi kita akan memberikan layanan KB dan KR ini bersama BKKBN Provinsi Sumbar dan Solsel," tuturnya
Terpisah, Asisten I Pemerintahan Pemkab Solok Selatan Efi Yandri mengatakan, fungsi keamanan sosial budaya cinta kasih ekonomi pemberdayaan lingkungan. Untuk perluas akses KB berencana. Kesadaran kemauan dan kemampuan hidup masyarakat Solsel.
"Angka stunting di Solsel kembali meningkat, ada persoalan yang harus ditangani bersama semua unsur.
Meningkatkan optimalisasi penanganan terhadap keluarga bersiko stunting. Perencanaan ibu hamil dan ibu ber KB. Pasangan usia dini.
"Di daerah perbatasan Solsel-Kerinci (Sumbar dan Jambi) meningkat. Maka harus disediakan layanan KB dekat dan berkualitas. Salah satu mengantisipasi stunting di Solsel terutama di daerah perbatasan ini," bebernya.(Abg)