Kebakaran apartemen di Hanoi, Vietnam tewaskan 56 orang |
Hanoi - Sebuah kebakaran besar mengguncang sebuah blok apartemen di ibu kota Vietnam, Hanoi, menelan korban jiwa sedikitnya 56 orang, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Polisi melaporkan bahwa sekitar 37 orang mengalami luka dalam kebakaran yang dahsyat ini, dengan 39 korban telah diidentifikasi. Pemadaman api yang dimulai pada malam hari akhirnya berhasil dilakukan, dan pemilik gedung telah ditangkap untuk dimintai keterangan terkait tragedi ini.
Pihak berwenang di Hanoi yang mengalami pertumbuhan pesat menyatakan bahwa banyak apartemen baru yang dibangun tidak memenuhi peraturan keselamatan kebakaran yang ketat.
Penyebab pasti kebakaran ini masih diselidiki, tetapi beberapa saksi mata melaporkan bahwa api pertama kali muncul di lantai parkir gedung yang penuh dengan sepeda motor.
Masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kejadian menggambarkan mendengar ledakan keras sekitar pukul 23:00 waktu setempat pada Selasa (16:00 GMT), yang kemudian diikuti oleh asap hitam yang berkumpul di seluruh gedung.
Salah satu keluarga yang tinggal di sana mengungkapkan bahwa mereka terpaksa merusak pagar besi yang menghalangi jendela mereka untuk melarikan diri, memasang tangga darurat untuk menyeberang ke gedung tetangga.
Hoa, seorang wanita yang tinggal dekat dengan lokasi tragedi, berkata, "Saya mendengar banyak teriakan minta tolong. Kami tidak dapat banyak membantu mereka." Dia menambahkan, "Apartemen mereka sangat tertutup sehingga korban tidak memiliki jalur keluar yang aman."
Saksi lain melaporkan adegan mengerikan di mana seorang anak kecil dilemparkan dari lantai atas untuk menyelamatkan diri dari api. "Asapnya ada dimana-mana. Saya tidak tahu apakah dia selamat atau tidak, meskipun orang-orang mencoba menggunakan kasur untuk menangkapnya," kata saksi tersebut.
Meskipun lima belas mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk membantu, mereka tidak dapat mendekati blok apartemen yang terbakar karena gang yang terlalu sempit.
Di luar kamar mayat di sebelah barat kota, ratusan orang berkumpul, menantikan berita tentang nasib orang yang mereka cintai. Seorang pria yang kehilangan putrinya berkata, "Saya kehilangan putri saya, yang tinggal bersama ibunya," dan ekspresi cemas juga terpancar dari wajahnya saat dia mengungkapkan ketidakpastian atas nasib istrinya. "Saya kira dia juga tidak berhasil selamat," tambahnya.
Sebuah kelompok wanita yang terdiri dari lima orang duduk di lantai, mengatakan bahwa "seluruh keluarga mereka telah pergi," dan mereka meratap atas kehilangan anak-anak dan cucu-cucu mereka.
Pemerintah mengumumkan bahwa polisi telah menahan pemilik gedung, Nghiem Quang Minh, dengan tuduhan melanggar peraturan keselamatan kebakaran, dan penyelidikan sedang berlangsung.
Tragedi ini menyoroti tantangan dalam mengelola keselamatan kebakaran di kota-kota yang berkembang pesat, terutama ketika peraturan keselamatan tidak dipatuhi dengan baik. Sebagai catatan, setahun yang lalu, Vietnam juga mengalami tragedi serupa ketika 33 orang tewas dalam kebakaran di sebuah klub karaoke yang jendelanya tertutup rapat sehingga menghalangi jalan keluar. Kebakaran serupa juga terjadi di negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Thailand, di mana peraturan keselamatan seringkali tidak memadai atau tidak ditegakkan dengan tegas.(des)