Komentar |
| Presiden Jokowi gelar panen raya. |
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan panen padi di Desa Ciasem Girang, Ciasem, Subang, Jawa Barat, pada Minggu (8/10/2023) pagi. Selama acara tersebut, Jokowi mengungkapkan apresiasi terhadap hasil panen yang mencapai 9 ton per hektare (ha).
"Ini yang saya senang melihat hasilnya. Saya kira ini satu hektare bisa berapa ton? Bisa sembilan ton karena memang padat (bulir padi) sekali saya lihat," ujar Jokowi dalam keterangan resmi.
Meskipun demikian, Jokowi mengakui bahwa hasil panen padi pada semester kedua tahun ini mengalami penurunan dibandingkan dengan semester pertama.
“Ya ini memang dalam satu tahun di semester pertama itu memang biasanya panennya tinggi karena panen besar biasanya di bulan-bulan Maret, April yang tinggi. Kemudian di semester kedua turun," tambahnya.
Presiden juga menyampaikan harapannya bahwa panen raya tersebut dapat meningkatkan cadangan beras di Indonesia.
“Dan kita harapkan dari panen-panen inilah pasokan beras bisa menambah cadangan kita," jelasnya.
Namun, Jokowi mengakui bahwa cadangan beras di Indonesia masih kurang. Oleh karena itu, ia berencana untuk menambah cadangan sebanyak 1,5 juta ton hingga akhir tahun ini.
“Tapi, memang masih kurang. Sehingga dari stok yang ada di Bulog saat ini 1,7 juta ton, kita masih menambah lagi, sampai akhir tahun kira-kira 1,5 juta ton,” paparnya.
Jokowi juga menjelaskan bahwa fenomena El Nino telah mempengaruhi hasil panen petani akibat kekeringan yang berkepanjangan. Oleh karena itu, penambahan cadangan beras menjadi langkah yang penting untuk mengatasi dampak dari fenomena ini.
“Problem itu oleh sebab itu kenapa kita tambah 1,5 juta ton cadangan kita karena El Nino apa pun memberikan pengaruh kepada produksi, memberikan pengaruh kepada hasil panen yang ada,” tambahnya.(BY)