Sopir Taksi Online Jadi Korban Penyekapan -->

Iklan Atas

Sopir Taksi Online Jadi Korban Penyekapan

Senin, 02 Oktober 2023
Terima Orderan Fiktif, Sopir Taksi Online di Makassar Jadi Korban Penyekapan


Makassar - Seorang sopir taksi online di Makassar, Sulawesi Selatan, diduga menjadi korban penyekapan pada malam Minggu (1/10/2023). Korban yang dikenal dengan inisial R, sebelumnya menerima orderan yang ternyata merupakan pesanan palsu.


Berdasarkan informasi yang diterima oleh iNews, R dilaporkan telah disekap dan diancam dengan senjata tajam parang oleh salah seorang individu di Jalan Pampang, Kota Makassar. Kejadian ini sempat mengejutkan dan membuat panik sejumlah warga setelah istri korban menerima pesan darurat dari suaminya yang menyatakan bahwa dirinya tengah disekap di sebuah rumah oleh seseorang di Jalan Pampang.


Istri korban yang panik segera bergerak menuju lokasi yang dimaksud dalam pesan darurat tersebut untuk melakukan pencarian. Kepanikannya semakin bertambah ketika dia menemukan mobil suaminya terparkir di lokasi tersebut dalam keadaan kosong. Khawatir terhadap keselamatan suaminya, dia segera meminta bantuan warga sekitar dan pihak kepolisian untuk membantu dalam proses pencarian yang berlangsung selama sekitar 4 jam.


Akhirnya, berkat kerja sama antara polisi dan warga, rumah tempat korban disekap berhasil ditemukan berdasarkan ciri-ciri bangunan yang diberikan oleh korban melalui pesan darurat. Saat masuk ke dalam rumah tersebut, polisi berhasil menemukan korban dalam keadaan sehat dan tidak mengalami luka. Sementara pelaku penyekapan, pemilik rumah, berhasil melarikan diri melalui jendela kamar. Setelah diselamatkan, korban segera dibawa ke Markas Kepolisian Sektor terdekat untuk dimintai keterangan.


Di depan petugas polisi, R menceritakan kronologi penyekapannya. Awalnya, ia menerima orderan dari seseorang yang mengaku sebagai penumpang dengan nama "S" melalui aplikasi ojek online. Namun, setelah tiba di sebuah hotel yang dimaksud, penumpang tersebut mengarahkannya untuk menjemput seseorang di Jalan Pampang. Penumpang tersebut mengklaim bahwa orang yang akan dijemput adalah temannya.


Namun, ketika sampai di rumah yang dimaksud, korban justru diminta membayar sejumlah uang sebesar Rp6 juta oleh pelaku penyekapan, dengan alasan bahwa ia telah mengirimkan 130 chip permainan judi domino's high kepada penumpang fiktif tersebut.


Korban merasa terkejut dan menolak untuk memenuhi permintaan uang yang diajukan oleh pelaku penyekapan. Pelaku bahkan mengklaim bahwa R adalah teman dari penumpang yang memesan taksi online tersebut. "Pelaku itu bilang kalau saya tidak membayar, saya tidak akan bisa keluar dari rumah," kata R pada malam Minggu (1/10/2023). "Saya bilang, saya juga hanya mengikuti perintah penumpang. Saya hanya disuruh menjemput di sini," tambahnya.


Hingga saat ini, polisi dari Polsek Panakukkang masih terus melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini untuk mengungkap semua fakta yang ada.(dj)