Starlink Elon Musk Siap Rambah Pasar Internet Indonesia: Ancaman bagi Penyedia Lokal -->

Iklan Atas

Starlink Elon Musk Siap Rambah Pasar Internet Indonesia: Ancaman bagi Penyedia Lokal

Minggu, 01 Oktober 2023
Elon Musk Bakal Investasi di Pasar Internet RI.


Jakarta - Kehadiran Starlink milik Elon Musk di Indonesia menjadi sorotan yang menarik perhatian dalam industri internet tanah air. Starlink, yang merupakan layanan internet berbasis satelit, dianggap sebagai ancaman serius bagi sejumlah penyedia internet lokal.


Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heri Sutadi, menjelaskan bahwa salah satu keunggulan layanan berbasis satelit seperti Starlink adalah kemampuannya untuk memberikan jangkauan internet yang luas, dibandingkan dengan infrastruktur BTS (Base Transceiver Station) yang dominan di Indonesia saat ini.


Oleh karena itu, kedatangan Starlink di Indonesia berpotensi mengubah lanskap persaingan di industri internet tanah air, terutama jika mereka menyediakan layanan secara komersial kepada masyarakat Indonesia.


"Kehadiran Starlink akan merubah peta persaingan di industri internet Indonesia karena akan bersaing langsung dengan ISP (internet service provider), karena pada akhirnya, Starlink akan memberikan layanan data," ujar Heri pada tanggal 25 September 2023.


Keunggulan utama dari layanan internet Elon Musk ini adalah jangkauannya yang sangat luas, karena menggunakan satelit yang berada di luar angkasa. Ini memungkinkan Starlink untuk mencakup wilayah Indonesia secara menyeluruh.


"Sementara kalau kita bicara selular, titik BTS hanya bisa menjangkau sekitar 5-6 km dari lokasi BTS yang menerima layanan internet. Begitu juga dengan kabel, jika tidak terpasang, akan ada kendala," tambah Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heri Sutadi, pada tanggal 25 September 2023.


Dengan layanan yang sama, namun dengan jangkauan yang lebih luas, internet milik Elon Musk memiliki potensi untuk menjadi unggul di pasar internet Indonesia.


Heri juga mencatat bahwa saat ini, satelit milik Elon Musk telah banyak mengorbit di luar angkasa. Meskipun Starlink tidak termasuk dalam kategori layanan internet yang murah, pengguna harus membeli perangkat penerima sinyal dari satelit yang berada di luar angkasa tersebut. Harga perangkat tersebut diperkirakan sekitar USD 150-200, dan biaya layanan internetnya memiliki kisaran harga yang serupa.


Namun, Starlink memiliki keunggulan dalam hal kecepatan, dengan kecepatan internet yang diperkirakan bisa mencapai 200 mbps, tergantung pada jumlah satelit yang ditempatkan di orbit.


Dalam konteks Indonesia, teknologi Starlink dianggap cocok untuk wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), terutama bagi perusahaan yang beroperasi di wilayah-wilayah tersebut. Hal ini karena jangkauan internet Starlink mampu mencakup seluruh daratan dan perairan di Indonesia berkat penggunaan satelit.


"Misalnya, jika masyarakat hanya menghabiskan Rp300 ribu per bulan untuk internet, mereka mungkin tidak bisa menggunakan Starlink. Namun, jika korporasi menghabiskan misalnya Rp5 juta per bulan, atau memiliki bisnis di tengah laut, mereka bisa memanfaatkan Starlink," kata Heri pada tanggal 25 September 2023.


Dengan Starlink siap merambah pasar internet Indonesia, akan menarik untuk melihat bagaimana persaingan di industri ini akan berkembang dan bagaimana pemain lokal akan merespons hadirnya pesaing yang begitu kuat ini. (BY)