![]() |
Israel Lakukan Serangan di Palestina |
Jakarta - Meskipun Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik formal, namun perdagangan antara kedua negara tetap berlangsung. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia ke Israel pada Januari-Oktober 2023 mencapai USD140,57 juta. Ini menunjukkan bahwa perdagangan antara kedua negara tetap berjalan meskipun tanpa hubungan diplomatik yang resmi.
Data BPS juga mencatat bahwa produk Indonesia yang diekspor ke Israel memiliki nilai mencapai USD13,75 juta pada April 2023, dan secara kumulatif mencapai USD52,93 juta. Angka ini mencerminkan keberlanjutan aktivitas perdagangan antara kedua negara.
Salah satu komoditas unggulan yang diekspor Indonesia ke Israel adalah lemak dan minyak hewan/nabati, dengan nilai mencapai USD39,18 juta. Selain itu, alas kaki juga menjadi salah satu produk yang diminati, dengan nilai kumulatif mencapai USD12,91 juta.
Berikut adalah lima jenis komoditas utama yang paling sering dibeli Israel dari Indonesia selama Januari-Oktober 2023:
Lemak dan Minyak Hewani/Nabati
Nilai ekspor: USD39,18 juta
Alas Kaki
Nilai ekspor: USD12,91 juta
Mesin/Perlengkapan Elektrik dan Bagiannya
Nilai ekspor: USD10,85 juta
Serat Stapel Buatan
Nilai ekspor: USD9,62 juta
Ampas dan Sisa Industri Makanan
Nilai ekspor: USD6,51 juta
Meskipun kontribusi ekspor ini relatif kecil dalam total ekspor Indonesia, namun mencerminkan keberlanjutan dan potensi kerjasama ekonomi antara kedua negara.
Selama periode 2018-2022, nilai ekspor Indonesia ke Israel telah tumbuh sekitar 11%, sementara nilai impor dari Israel tumbuh 0,9%. Meskipun terdapat kendala politik, kerjasama ekonomi di sektor perdagangan terus berkembang, menciptakan peluang bagi pertumbuhan lebih lanjut di masa depan.(BY)