![]() |
Anggota DPD-RI, Buya Muslim M. Yatim bersama pegawai Balai Kesehatan Indera Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar saat mengisi kajian di sana. |
Padang, fajarsumbar.com-Sebagai anggota DPD-RI, Muslim M. Yatim juga dikenal sebagai pendidik dan dai. Di sela-sela menjalani agenda padat sebagai senator, sosok yang akrab dipanggil Buya ini selalu menyempatkan diri menyampaikan tausiah. Pada Jumat (17/11) kemarin, Buya Muslim M. Yatim berkesempatan mengisi kajian di Balai Kesehatan Indera Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat.
Dalam kegiatan rutin yang digagas pegawai Dinas Kesehatan itu, Buya Muslim M. Yatim mengangkat tema yang cukup berat. Alumni Universitas King Saud Arab Saudi itu mengangkat tema tentang mengingat kematian dan anjuran bersedekah. Kendati tema tausiah begitu berat, tapi Buya Muslim M. Yatim menyampaikannya dengan bahasa yang ringan dan dalam suasana yang santai.
Menurut Buya Muslim M. Yatim, mengingat kematian sangat penting bagi setiap muslim. Hal itu karena, kehidupan bagi seorang muslim itu tidak hanya kehidupan di dunia, tapi juga ada kehidupan akhirat. "Dinamika kehidupan duniawi membuat seseorang mudah terlupa dengan akhirat. Padahal, kapan saja seseorang bisa meninggalkan dunia ini. Sementara, belum tentu kita memiliki bekal untuk menjalani kehidupan akhirat itu," ujar Buya Muslim M. Yatim.
Mengingat kematian bukan berarti seorang muslim itu mengabaikan kehidupan duniawi. Menurut Buya Muslim M. Yatim, prinsip hidup seorang muslim itu adalah keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Mengingat kematian akan membuat seseorang termotivasi dengan kehidupan duniaya. Motivasi itu adalah mempersiapkan bekal sebaik-baiknya untuk kehidupan akhirat.
Bekal kehidupan akhirat adalah amal saleh. Cita-cita seorang muslim di dunia ini menurut Buya Muslim M. Yatim adalah memberi mamfaat kepada seluruh alam semesta. Seorang muslim tidak hanya bermanfaat untuk sesama manusia, tapi juga bermanfaat untuk mahkluk Allah SWT lainnya.
Salah satu bentuk kemanfaatan itu adalah dengan bersedekah. Menurut Buya Muslim M. Yatim, bersedekah sangat dianjurkan bagi setiap muslim. "Dalam ajaran agama, iman selalu bersanding dengan amal saleh. Bersedekah adalah bentuk amal saleh tersebut," urai Buya Muslim M. Yatim.
Bersedekah akan mengukur kadar keimanan seseorang. Akan tetapi, kewajiban itu bukan untuk memberatkan hidup seorang muslim. Menurut Buya Muslim M. Yatim, bersedekah tidak hanya dalam bentuk harta benda, tapi juga dalam bentuk lain, seperti bebrbuat baik kepada orang lain, bertutur kata yang baik, tersenyum kepada orang lain, dan perbuatan baik lainnya.
Kesempatan bersedekah itu ada pada setiap orang. Buya Muslim M. Yatim menyontohkan, misalnya pegawai yang bekerja dengan baik, memberi pelayanan yang baik kepada masyarakat, maka itu sudah menjadi sedekah baginya. "Mari kita manfaatkan kesempatan berbuat baik ini dengan sebaik-baiknya," ujar Buya Muslim M. Yatim.
Kesempatan bersedekah saat ini menurut Buya Muslim M. Yatim sangatlah penting. Pasalnya, dunia kini sedang tidak baik-baik saja. Terjadi bencana di mana-mana, terjadi konflik dan perang. Saatnya bersedekah dan mengulurkan tangan. "Walau belum bisa dengan harta-benda, minimal bersedekah dengan doa yang baik,"ujar Buya Muslim M. Yatim lagi. (zal)