![]() |
Anggota DPD-RI, Buya Muslim M. Yatim berdialog dengan petani sawit di Simpang Empat, Pasaman Barat. |
Pasaman Barat, fajarsumbar.com-Gerimis jatuh di antara helai daun sawit. Membasahi tandan buah yang siap dipanen. Tapi, tak hanya ada senyum sumringah di tengah kebun itu. Para petani sawit menumpahkan keluh-kesahnya kepada anggota DPD-RI, Buya Muslim M. Yatim.
Buya Muslim M. Yatim menyambangi petani sawit Simpang Empat, Pasaman Barat, Rabu (15/11) kemarin. Uniknya, dialog dengan para petani itu dilaksanakan di tengah kebuh sawit. Berlangsung di tempat sederhana, beralaskan tikar dan beratapkan terpal. Buya Muslim M. Yatim tak canggung mendatangi masyarakat.
Gerimis mewarnai pertemuan itu. Tapi, Buya Muslim M. Yatim makin bersemangat mendengarkan curhat para petani sawit. "Pertemuan kita disambut gerimis. Semoga ini menjadi berkah," ujar Buya Muslim M. Yatim.
Sawit kini menjadi komoditi utama masyarakat Pasaman Barat. Sebagian besar masyarakat menggantungkan kehidupan ekonominya dari kebun sawit. Walaupun sawit merupakan komoditi yang menjanjikan dan berskala indutri, tapi tetap saja banyak permasalahan yang melingkupinya.
Sawit pada masanya menjadi emas cair. Tapi, akhir-akhir ini harga komoditi ini bergejolak di pasaran. Apalagi, ada isu lingkungan hidup di tingkat internasional. Banyak petani yang mengeluhkan tidak mendapatkan hasil maksimal dari kebun sawitnya.
Selain itu, masih ada masalah pelik di tengah masyarakat tentang lahan. Hal itu kerap memunculkan gejolak dan ketidakpastian di tengah masyarakat. Buya Muslim M. Yatim menyikapi dengan serius permasalahan yang dihadapi petani sawit.
Permasalahan yang dihadapi petani sawit menurut Buya Muslim M. Yatim berkaitan dengan banyak hal. Bahkan, terkait pula dengan kebijakan, baik di tingkat rendah, maupun kebijakan tingkat tinggi. "Kita akan mencoba memfasilitasi permasalahan yang dihadapi petani sawit," ujar Buya Muslim M. Yatim.
Buya Muslim M. Yatim menaruh perhatian serius terhadap kehidupan perekonomian masyarakat. Menurutnya, masyarakat harus sejahtera dengan mengelola potensi yang dimiliki daerahnya masing-masing. Seperti potensi perkebunan di Pasaman Barat.
Buya Muslim M. Yatim mendorong petani sawit di Simpang Empat Pasaman Barat untuk bisa meningkatkan derajat perekonomian dan kesejahteraannya. Dan berharap, petani mendukung pendidikan anak-anaknya sampai ke jenjang pendidikan tinggi. "Kalau sekarang kita belum bisa meninggikan derajat ekonomi keluarga, hal itu akan dilakukan oleh anak-anak kita. Kuncinya adalah pendidikan yang baik. Pendidikan yang baik adalah jalan untuk memperbaiki nasib," ujar Buya Muslim M. Yatim. (zal)