Pemprov Sumbar Gandeng Islamic Development Bank untuk Pengembangan Industri Halal -->

Iklan Atas

Pemprov Sumbar Gandeng Islamic Development Bank untuk Pengembangan Industri Halal

Selasa, 21 November 2023
Pertemuan Pemprov Sumbar dengan pihak Islamic Development Bank.


Jakarta - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menjalin kemitraan strategis dengan Islamic Development Bank (IsDB) dalam pengembangan industri halal di wilayah tersebut. Kemitraan ini diresmikan melalui pertemuan intensif antara Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, dan Kepala Kerja Sama Teknis dan Pengembangan Kapasitas Asia IsDB, Aminuddin Mat Ariff.


Pertemuan pada tanggal 14 November 2023 tersebut membahas dukungan IsDB terhadap pengembangan industri halal di Sumbar, baik dari segi konsep maupun finansial. Gubernur Sumbar menyampaikan bahwa IsDB telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung inisiatif tersebut.


"IsDB menyatakan kesiapannya untuk mendukung pengembangan industri halal di Sumbar, baik secara konsep maupun finansial," ujar Gubernur Mahyeldi Ansharullah pada Senin (20/11/2023).


Sumbar, dengan landasan filosofi "Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah" (ABS-SBK), memiliki regulasi yang sejalan dengan prinsip-prinsip ekonomi dan keuangan syariah. Dukungan terhadap industri halal juga tercermin dalam Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.


Gubernur menekankan bahwa Sumbar, dengan populasi muslim sebesar 97,6 persen, memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Selain itu, Sumbar memiliki Perda tentang Pariwisata Halal dan Perda tentang RPJMD 2021-2026 yang mendorong percepatan perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui kawasan industri.


"Saya tidak ingin mendapatkan masalah. Saya tahu kemenangan tidak akan mengubah apa pun bagi saya, tetapi kekalahan akan sangat berarti bagi mereka," ujar Marquez sambil tersenyum dilansir dari Speedweek, Senin (20/11/2023).


Gubernur juga mengakui bahwa industri produk halal merupakan kebutuhan mendasar bagi warga Sumbar, dan dukungan penuh dari pemerintah pusat, Bank Indonesia, KNEKS, serta mitra dan stakeholder terkait lainnya memperkuat keyakinan akan potensi industri halal di daerah tersebut.


Industri halal di Sumbar meliputi sektor makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, mode dan fashion, pariwisata ramah muslim, ekonomi kreatif syariah, serta berbagai jasa terkait. Dalam hal ini, kerja sama dengan IsDB dianggap sebagai langkah strategis dalam percepatan pengembangan industri halal.


Aminuddin Mat Ariff dari IsDB menegaskan kesiapan bank tersebut untuk mendukung pengembangan industri halal di Sumbar, mulai dari pembuatan Feasibility Study, Penyusunan Master Plan, hingga Pembiayaan atas Proyek-Proyek High Impact.


"Pasar internasional Indonesia seperti Amerika, Eropa, Cina, dan Jepang tetap menjadi perhatian, karena banyak menggunakan bahan baku dari Indonesia yang sebagian besar berlabel halal," ungkapnya.


Dukungan penuh dari pemerintah pusat, seperti yang disampaikan oleh Manajemen Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sutan Emir Hidayat, membuat kemitraan antara Pemprov Sumbar dan IsDB semakin kuat.


"Kerja sama dalam pengembangan industri halal sangat sejalan dengan Master Plan Industri Halal Indonesia (MPIHI) 2023-2029 yang baru saja diluncurkan Bapak Wakil Presiden," tambah Sutan Emir. Langkah ini diharapkan dapat menjadikan Sumbar sebagai pusat industri halal dunia dan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat. (des)