![]() |
Wapres Maruf soal produk halal. |
Jakarta - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan komitmen Indonesia dalam mengembangkan industri halal yang inklusif, universal, dan berkelanjutan. Pernyataan tersebut disampaikan dalam upaya menyebarkan nilai-nilai kebaikan syariah ke seluruh dunia.
Wapres Ma’ruf Amin menyatakan bahwa Indonesia tidak hanya mendorong kemudahan akses masyarakat terhadap produk dan jasa berstandar halal, tetapi juga mengajak kalangan internasional untuk bersama-sama mewujudkan standar halal yang diakui secara global. Dalam keterangannya pada Minggu malam, Wapres menekankan perlunya meningkatkan komitmen untuk menciptakan standar halal global yang dapat memperlancar arus perdagangan produk halal ke seluruh dunia.
"Saya mengajak kita semua untuk terus tingkatkan komitmen dalam menghadirkan kemudahan tersebut. Salah satu hal yang mesti diupayakan bersama yaitu mewujudkan keberterimaan standar halal global," kata Wapres.
Wapres berharap penerapan standar halal global tidak menjadi hambatan teknis dalam perdagangan antarnegara, melainkan memperlancar arus perdagangan produk halal ke seluruh pelosok dunia. Menurutnya, saling pengakuan dan keberterimaan standar halal sangat penting untuk disepakati bersama guna mendukung kelancaran lalu lintas perdagangan produk halal antarnegara.
Dalam arahannya, Wapres memberikan pandangan mengenai langkah-langkah konkret yang perlu diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Pertama, Wapres mengajak untuk menjadikan produk halal sebagai komoditas utama global, dengan penguatan kerja sama perdagangan antarnegara, terutama dengan negara-negara OKI.
"Indonesia terus melakukan percepatan sertifikasi halal dari sektor hulu sampai hilir. Sehingga, Wapres mengundang para pelaku industri halal global untuk berinvestasi di berbagai sektor unggulan industri halal, maupun pengembangan infrastruktur ekosistem halal di Indonesia," ujar Wapres.
Kedua, Wapres meminta negara-negara, khususnya yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), untuk membangun ekosistem industri halal di tingkat global. Menurutnya, kerja sama ini akan mempererat hubungan bilateral negara-negara OKI.
"Negara-negara OKI mesti memperkuat diri dengan ekosistem industri halal yang andal, termasuk melalui kerja sama pengembangan infrastruktur penunjangnya, seperti aspek pembiayaan, riset, dan pemanfaatan teknologi," terangnya.
Yang ketiga, Wapres meminta agar sinergi dan kolaborasi para aktor kunci dalam proses percepatan saling pengakuan dan saling keberterimaan sertifikat halal antarnegara terus diperkuat.
"Bangun komunikasi yang baik, sehingga tercapai kesepakatan standardisasi sertifikat halal yang memudahkan saling penerimaan produk halal antarnegara," pintanya.
Wapres menambahkan bahwa Indonesia telah melakukan kerja sama sertifikasi halal dengan Malaysia dan Arab Saudi, langkah baik yang perlu terus dilanjutkan. Demikian pula, peningkatan kualitas dan kuantitas Lembaga Pemeriksa Halal dan peran penting Majelis Ulama Indonesia dalam memberikan fatwa dan standar halal produk.
"Bangun keyakinan dan kepercayaan masyarakat bahwa produk-produk yang dikonsumsinya senantiasa memenuhi standar halal dan thayyib," harapnya.(BY)