Bongkar Fakta Investasi Terbengkalai, Bahlil vs Tom Lembong -->

Iklan Atas

Bongkar Fakta Investasi Terbengkalai, Bahlil vs Tom Lembong

Minggu, 28 Januari 2024

Tom Lembong Tinggalkan Warisan Investasi Mangkrak.


Jakarta - Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong alias Tom Lembong, mendapat sindiran dari Kepala BKPM yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia. Bahlil menyatakan bahwa dia mewarisi investasi yang terbengkalai senilai Rp708 triliun dari masa kepemimpinan Tom Lembong.


Bahlil mengungkapkan bahwa investasi yang terbengkalai dari kepemimpinan sebelumnya mampu direalisasikan dalam waktu kurang dari 3 tahun.


"Saya mulai menjabat di BKPM pada Oktober 2019, dan saya menerima warisan investasi terbengkalai sebesar Rp708 triliun dari pemimpin sebelumnya. Dari total tersebut, alhamdulillah dalam waktu tidak lebih dari 3 tahun, investasi terbengkalai senilai Rp558 triliun atau 78,9% telah dieksekusi," ujar Bahlil dalam konferensi pers di kantornya pada Rabu, 24 Januari 2024.


Berikut adalah rangkuman 5 fakta terkait investasi terbengkalai yang disindir oleh Bahlil Lahadalia terhadap Tom Lembong:


Bahlil Membongkar Kinerja Tom Lembong

Bahlil Lahadalia menyatakan kekecewaannya atas warisan investasi terbengkalai yang ditinggalkan oleh mantan Kepala BKPM, Thomas Lembong alias Tom Lembong. Sejak menjabat pada Oktober 2019, Bahlil menerima warisan investasi terbengkalai sebesar Rp708 triliun dari kepemimpinan sebelumnya.


Bahlil Menyelesaikan Investasi Terbengkalai

Dalam kurun waktu sekitar tiga tahun, investasi terbengkalai tersebut telah berhasil dieksekusi sebesar Rp558,7 triliun atau mencapai 78,9% dari total investasi terbengkalai tersebut.


Proyek Terbengkalai yang Kini Beroperasi

Terdapat tiga proyek yang telah berhasil dioperasikan atau sedang dalam proses pembangunan. Contohnya, Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten, dengan progres mencapai 80% setelah terbengkalai selama 4-5 tahun. Kemudian, investasi PLTS Cirata yang dikerjakan oleh Masdar, yang sebelumnya terbengkalai selama 5 tahun dan kini sudah selesai.


Pengetahuan dari Pengalaman Lapangan

Bahlil menyoroti bahwa kepemimpinan sebelumnya tidak mampu menyelesaikan masalah investasi terbengkalai tersebut, mungkin karena kurangnya pengalaman lapangan yang tidak diajarkan di Harvard. Menurutnya, menyelesaikan masalah investasi seperti "menjadi hantu" yang hanya bisa ditangani oleh mereka yang pernah mengalami atau berurusan dengan masalah tersebut secara langsung.(BY)