![]() |
Manggilang, fajarsumbar.com-Malam semakin larut, tapi hal itu tak berarti apa-apa dengan kehangatan dan kebersamaan. Sesekali, suasana pecah dengan celetukkan. Setiap orang boleh berbicara. Menyamapikan unek-unek, keluhan, dan juga aspirasi. Ota lapau itu pun berbuah bantuan untuk musala.
Anggota DPD-RI, Buya Muslim M. Yatim mengunjungi masyarakat Manggilang, Kabupaten Limapuluh Kota, Kamis (18/1) kemarin. Uniknya, pertemuan dengan masyarakat ini dilaksanakan di salah satu lapau milik warga. Walau berjumpa di lapau, itu tak menghalagi Buya Muslim M. Yatim menjemput aspirasi dari masyarakat.
Banyak hal yang disampaikan masyarakat. Setiap orang yang hadir di lapau saat itu punya kesempatan yang sama untuk berbicara. Bahkan, sesekali terjadi sahut-menyahut yang hangat. Semuanya untuk kepentingan bersama.
Walau sebagai anggota DPD-RI dan sering berkegiatan di Ibukota Jakarta, Buya Muslim M. Yatim ternyata tak lupa dengan duduk di lapau. Tak hanya sekadar ota lapau, Buya Muslim M. Yatim juga menyerap aspirasi dari masyarakat dan sekaligus menyalurkan bantuan.
Pada suatu kesempatan, salah seorang warga menyampaikan kondisi rumah ibadah yang ada di lingkungan mereka. Musala itu membutuhkan uluran tangan agar menjadi tempat beribadah yang nyaman bagi masyarakat.
Buya Muslim M. Yatim langsung menjawab keluhan masyarakat. Senator asal Sumbar itu memberikan bantuan untuk musala di Manggilang. "Semoga, bantuan ini bermanfaat dan jemaah makin nyaman beribadah dan anak-anak makin bersemangat mengaji," ujar Buya Muslim M. Yatim.
Pada kesempatan itu, Buya Muslim M. Yatim tidak banyak menceritakan tentang agenda sebagai anggota DPD-RI. Kesempatan emas itu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendengar masukan dan aspirasi dari masyarakat.
Tradisi ota lapau atau berdiskusi dan berdialog di lapau sudah mendarah-daging dalam masyarakat Sumatera Barat. Suasana yang cair menurut Buya Muslim M. Yatim membuat berbagai informasi penting bermunculan. Demikian pun terkait dengan permasalahan dan solusi yang terjadi di masyarakat.
Tradisi ota lapau juga menjelaskan tentang betapa demokratisnya masyarakat Sumatera Barat. "Setiap orang bisa mengemukakan pendapatnya. Pendapat terbaik menjadi mufakat bersama. Tradisi ini harus terus dilestarikan," ujar Buya Muslim M. Yatim lagi.
Jamaknya duduk di lapau, tak lupa Buya Muslim M. Yatim menikmati jajanan ringan khas lapau. Kopi setengah, teh botol boleh juga. Pertemuan dengan masyarakat di lapau itu menurut Buya Muslim M. Yatim penuh keakraban dan kekeluargaan. (zal)