Gubernur Sumbar Instruksikan BPBD Tingkatkan Siapsiaga Potensi Letusan Marapi -->

Iklan Atas

Gubernur Sumbar Instruksikan BPBD Tingkatkan Siapsiaga Potensi Letusan Marapi

Jumat, 26 Januari 2024
Gubernur Sumbar Mahyeldi ketika berada di Media Center Gunuang Marapi BPBD Sumbar, Jum'at 26 Januari 2024 (foto.doc.adpsb)


Padang - Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi Ansharullah menginstruksikan jajarannya, khususnya di BPBD Sumbar. Oleh sebab itu, agar lebih siaga dan mematangkan mitigasi penanganan potensi letusan Gunung Marapi. Dan, statusnya telah naik ke level III (siaga) sejak 9 Januari 2024 lalu.


"Mengingat Gunung Marapi masih erupsi, Saya minta BPBD harus siap dengan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi," tegas Gubernur Mahyeldi saat mengunjungi Media Center Gunung Marapi di BPBD Sumbar, Jumat (26/1/2024).


Gubernur Mahyeldi mengingatkan,  berbagai kemungkinan terburuk bisa terjadi. Oleh karena itu, perlu segera melakukan pemetaan lokasi pengungsian serta jalur evakuasi. 


Selain itu, Gubernur juga meminta pada setiap titik-titik yang rawan bencana, harus dipasang perangkat kamera pemantau atau CCTV. Hal demikian, untuk bisa mengawasi setiap keadaan bencana di daerah


"Sehingga kita bisa memantau aktivitas Gunung Marapi dari sini. Dan, bisa berkomunikasi jarak jauh dengan daerah yang terdampak setiap jam. Bahkan, setiap detik berbagai kemungkinan bisa terjadi," ungkap Gubernur lagi.


Selanjutnya, Gubernur berharap agar Kepala Pelaksana BPBD Sumbar, bisa menambah beberapa Posko di daerah sekitar kaki dan pinggang Gunung Marapi dengan fasilitas peralatan yang lengkap.


Gubernur Mahyeldi juga menghimbau kepada masyarakat, terutama yang berada pada radius 4,5 kilometer dari puncak gunung untuk pindah sementara ke zona yang lebih aman. Semua itu sesuai dari hasil rapat dengan beberapa pihak, termasuk dengan daerah yang terdampak letusan Gunung Marapi.


"Yang pasti, saya minta masyarakat setempat harus meningkatkan kewaspadaan. Karena, kita tidak bisa memprediksi apakah letusan akan terjadi atau tidak," pintanya.


Pada kesempatan itu, Gubernur Mahyeldi juga mengapresiasi Pemkab Agam dan Tanah Datar yang telah mengambil langkah tepat. Terutama untuk meminimalisir potensi jatuhnya korban, jika sewaktu-waktu letusan besar terjadi.


Menindaklanjuti yang disampaikan Gubernur Mahyeldi, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar, Rudy Rinaldy, menyatakan akan terus meningkatkan kerja sama dengan daerah, termasuk dengan BMKG dan PVMBG.


"Apalagi sampai saat ini aktivitas vulkanik Gunung Marapi masih tinggi. Juga, mengalami peningkatan," ujar Rudy.


Berdasarkan aktivitas tersebut, BPBD Sumbar siap siaga dalam penanganan dampak erupsi Gunung Marapi sampai status aman. Bahkan BPBD juga mengimbau penduduk di sekitar Gunung Marapi pada radius 4 km dari kawah Marapi, agar dapat mensterilkan kawasan dengan menyetop sementara aktivitas harian.


Ia menerangkan, terdapat 8 (delapan) Kecamatan terdekat yang akan terdampak jika terjadi letusan Marapi. Yaitu Kecamatan X Koto, Batipuh, Lima Kaum, Pariangan, Rambatan, Salimpaung, Sungai Tarab, dan Tanjung Baru.


"Kami juga menyediakan lokasi penampungan dengan memanfaatkan sekolah-sekolah yang terdapat di 2 (dua) nagari. Yakni Nagari Sungai Pua dan Nagari Koto Tinggi," terangnya.(*/adpsb).