Penjelasan Resmi, BUMN Tidak Ada Kaitan Pengurangan Perjalanan KA Argo Parahyangan dengan Kereta Cepat Whoosh -->

Iklan Atas

Penjelasan Resmi, BUMN Tidak Ada Kaitan Pengurangan Perjalanan KA Argo Parahyangan dengan Kereta Cepat Whoosh

Rabu, 31 Januari 2024

Penumpang Kereta Cepat Whoosh Kini Sepi. 


Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyangkal rumor tentang pengurangan jadwal perjalanan Kereta Api (KA) Argo Parahyangan rute Stasiun Gambir-Bandung sebagai upaya untuk mengalihkan penumpang ke Kereta Cepat Whoosh.


Diketahui bahwa jumlah perjalanan KA Argo Parahyangan telah berkurang dari 14 menjadi 6 perjalanan sejak awal tahun 2024.


Menurut Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, tidak ada hubungan langsung antara Kereta Cepat Whoosh dan penurunan jumlah perjalanan KA Argo Parahyangan. Meskipun, memang terjadi penurunan jumlah penumpang pada kereta cepat.


Arya menegaskan bahwa KA Argo Parahyangan bukanlah pesaing dari Kereta Cepat Whoosh, sehingga tidak ada korelasi antara keduanya terkait penurunan jadwal perjalanan.


"Kan bukan saingannya. (Keduanya menuju Bandung) tetapi Kereta Cepat memiliki pesaingnya sendiri bukan KA Parahyangan. Tidak ada keterkaitan," ungkapnya ketika ditemui di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (30/1/2024).


Arya menjelaskan bahwa kereta cepat pada dasarnya bersaing dengan pesawat, seperti yang terjadi di banyak negara maju. Oleh karena itu, Kereta Cepat Whoosh tidak dapat dibandingkan dengan jenis kereta api lainnya.


Arya mengakui adanya penurunan jumlah penumpang pada Kereta Cepat Whoosh, terutama selama periode low season atau di luar hari libur.


Namun, ia menyangkal anggapan bahwa Kereta Cepat Whoosh tidak diminati, sehingga menyebabkan kondisi kereta menjadi sepi. Hal ini sempat menjadi perbincangan di media sosial.


“Kita lihat saja, tunggu saja. Ada waktu-waktu ketika ramai (beberapa waktu yang lalu). Kita tunggu saja, mungkin sekarang sedang sepi, jangan langsung membuat kesimpulan bahwa kereta sepi hanya karena beberapa hari. Itu bisa saja menjadi berubah," jelasnya.


Menurut Arya, jumlah penumpang Whoosh hanya dapat dihitung secara bulanan, berdasarkan data yang diperoleh dari PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).


“Kita akan melihat laporan jumlah penumpang setiap bulannya, kita memperhatikan laporan dari KCIC. Jangan terlalu cepat menyimpulkan bahwa kereta sepi hanya karena satu atau dua kejadian," tambah Arya.(BY)