Perkembangan Teknologi: Standarisasi Baterai Motor Listrik untuk Kemudahan Pengguna -->

Iklan Atas

Perkembangan Teknologi: Standarisasi Baterai Motor Listrik untuk Kemudahan Pengguna

Minggu, 28 Januari 2024

Soal standardisasi baterai motor listrik, fast charging bakal diterapkan? 


Jakarta – Pemerintah berencana membuat regulasi standar untuk baterai motor listrik di Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam pengisian daya dan untuk menyamakan jenis serta kapasitas baterai yang digunakan.


Abdullah Alwi, Sekretaris Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aismoli), menjelaskan bahwa standarisasi baterai motor listrik yang diatur oleh pemerintah adalah sebesar 60 dan 72 Volt. Standar ini dirancang untuk memberikan performa yang mendekati sepeda motor konvensional atau bensin.


"Standar tersebut bertujuan agar pengguna dapat merasakan pengalaman berkendara dengan sepeda motor listrik yang memiliki torsi mirip dengan motor bensin. Penggunaan motor listrik dengan tegangan hanya 48 volt dirasa kurang optimal karena tidak dapat menangani tanjakan dengan baik. Fokus utama adalah pada daya yang dihasilkan," ungkap Abdullah di Jakarta Pusat, pada hari Kamis (25/1/2024).


Saat ini, setiap produsen motor listrik biasanya mengembangkan baterai mereka sendiri dengan jenis dan kapasitas yang beragam. Perbedaan ini memengaruhi desain dan biaya produksi dari motor listrik yang mereka hasilkan.


Abdullah berharap bahwa ke depannya, pemerintah juga akan mendorong standarisasi untuk jenis colokan yang digunakan dalam pengisian daya baterai motor listrik. Hal ini tidak hanya untuk alasan keamanan, tetapi juga untuk memudahkan penerapan teknologi pengisian daya cepat (fast charging).


"Mungkin nantinya akan ada standar colokan yang ditetapkan. Meskipun saat ini, sebagian besar produsen motor sudah menyesuaikan dengan jenis colokan yang sudah ada. Sebenarnya, kemampuan pengisian daya cepat tidak hanya ditentukan oleh perangkat pengisi daya, tetapi juga oleh unit motor itu sendiri," jelasnya.


Saat ini, produsen sepeda motor listrik di Indonesia menawarkan berbagai skema pengisian daya kepada konsumen. Sebagian besar memberikan kemudahan dengan pengisian daya di rumah menggunakan kabel colokan langsung ke motor.


Ada juga yang memilih menggunakan skema tukar baterai atau battery swap yang bekerja sama dengan pihak ketiga, atau bahkan membuat baterai dan stasiun penukaran sendiri. Namun, terdapat pula yang menawarkan sistem sewa baterai sebagai solusi untuk menekan harga jual motor listrik.


Meskipun demikian, motor listrik belum begitu populer di masyarakat Indonesia karena masih ada keraguan akan daya tahan baterainya. Hal ini karena pengguna sepeda motor di Indonesia memiliki mobilitas yang tinggi dan membutuhkan kecepatan.


Sistem tukar baterai dianggap sebagai yang paling efisien, tetapi masih terdapat keterbatasan dalam jumlah dan lokasi stasiun penukaran baterai motor listrik. Oleh karena itu, hal ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan pihak terkait.(BY)