RPJPD Dua Puluh Tahun Mendatang 2045 Menuju Indonesia Emas -->

Iklan Atas

RPJPD Dua Puluh Tahun Mendatang 2045 Menuju Indonesia Emas

Wandi
Sabtu, 27 Januari 2024
Muslim Camat Sangir Balai Janggo



Oleh
Muslim. SP.d
Camat Sangir Balai Janggo

Solsel, fajarsumbar.com - Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) adalah suatu perencanaan
yang bermuatan kebutuhan masyarakat 20 tahun yang akan datang (2025 - 2045) dan menuju Indonesia Emas. 

Indonesia Emas adalah sebuah wacana, dan gagasan dalam rangka mempersiapkan para generasi muda Indonesia yang berkualitas, berkompeten, dan berdaya saing tinggi. Diseminasi gagasan itu gencar dilakukan untuk menginspirasi generasi muda agar lebih bersemangat dalam belajar dan berkarya di segala bidang.

Ada 4 (Empat) aspek menuju Indonesia Emas 2045 adalah ;
1. Pembangunan Manusia
    dan Penguasaan Iptek
2. Pembangunan Ekonomi 
    Berkelanjutan
3. Pemerataan
    Pembangunan
4. Pemantapan Pertahanan
    Nasional dan Tata Kelola
    Pemerintahan. 

Urun rembug untuk RPJPD Kabupaten Solok Selatan (2025-2045). Untuk wilayah Kecamatan Sangir Balai Janggo agar di mantapkan dan prioritas  pada point 3 (tiga) yaitu Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan.
 
Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan dapat dibungkus dengan prioritas pembangunan pada "Daerah Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru" Daerah pertumbuhan ekonomi baru dimaksud bisa saja meliputi wilayah Kabupaten Solok Selatan, namun sebagai gerbang percepatan tentu lah Kecamatan SBJ karena beberapa penunjang sudah dimulai sebelum RPJPD 2025 - 2045. Beberapa syarat minimal untuk Daerah Pertumbuhan Baru antara lain. 

1. Terbukanya akses ke 
    Dharmasraya menuju 
    Lintas Sumatera dan sirik 
    Tol Dharmasraya-Rengat
    (pembangunan secara 
    bertahap sdh dimulai 
    pada tahun 2022, 2023 
    dan berlajut 2024 dan 
    2025).

2. Lancarnya Akses jalan 
    antar nagari dan 
    Kecamatsn ke ibu Kota
    Kecamatan SBJ, yaitu : 
    Ruas jalan Talao - Sungai
    Sungkai, jalan Koto 
    Sungai Kunyit - Sungai 
    Sungkai dan Ruas Jalan
    Abai - Sungkai Surai. 

3. Terbangun nya pusat 
     Pembelanjaan Yang 
     Layak (wacana Pasar 
     Modern). 

4. Peningkat pembinaan 
    UMKM, minimal One 
    Village One Produk. 

5. Pengembangan Objek 
    Wisata, minimal Gua 
     Batu Kapal. 

Dengan demikian sedikit akan memicu percepatan perputaran uang di Kabupaten Solok Selatan, dan pemerintah dan dunia usaha melakukan upapaya untuk mendekatkan masyarakat ke garis perputaran uang. (Abg