Muslim Camat Sangir Balai Janggo |
Oleh
Muslim. SP.d
Camat Sangir Balai Janggo
Solsel, fajarsumbar.com - Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) adalah suatu perencanaan
yang bermuatan kebutuhan masyarakat 20 tahun yang akan datang (2025 - 2045) dan menuju Indonesia Emas.
Indonesia Emas adalah sebuah wacana, dan gagasan dalam rangka mempersiapkan para generasi muda Indonesia yang berkualitas, berkompeten, dan berdaya saing tinggi. Diseminasi gagasan itu gencar dilakukan untuk menginspirasi generasi muda agar lebih bersemangat dalam belajar dan berkarya di segala bidang.
Ada 4 (Empat) aspek menuju Indonesia Emas 2045 adalah ;
1. Pembangunan Manusia
dan Penguasaan Iptek
2. Pembangunan Ekonomi
Berkelanjutan
3. Pemerataan
Pembangunan
4. Pemantapan Pertahanan
Nasional dan Tata Kelola
Pemerintahan.
Urun rembug untuk RPJPD Kabupaten Solok Selatan (2025-2045). Untuk wilayah Kecamatan Sangir Balai Janggo agar di mantapkan dan prioritas pada point 3 (tiga) yaitu Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan.
Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan dapat dibungkus dengan prioritas pembangunan pada "Daerah Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru" Daerah pertumbuhan ekonomi baru dimaksud bisa saja meliputi wilayah Kabupaten Solok Selatan, namun sebagai gerbang percepatan tentu lah Kecamatan SBJ karena beberapa penunjang sudah dimulai sebelum RPJPD 2025 - 2045. Beberapa syarat minimal untuk Daerah Pertumbuhan Baru antara lain.
1. Terbukanya akses ke
Dharmasraya menuju
Lintas Sumatera dan sirik
Tol Dharmasraya-Rengat
(pembangunan secara
bertahap sdh dimulai
pada tahun 2022, 2023
dan berlajut 2024 dan
2025).
2. Lancarnya Akses jalan
antar nagari dan
Kecamatsn ke ibu Kota
Kecamatan SBJ, yaitu :
Ruas jalan Talao - Sungai
Sungkai, jalan Koto
Sungai Kunyit - Sungai
Sungkai dan Ruas Jalan
Abai - Sungkai Surai.
3. Terbangun nya pusat
Pembelanjaan Yang
Layak (wacana Pasar
Modern).
4. Peningkat pembinaan
UMKM, minimal One
Village One Produk.
5. Pengembangan Objek
Wisata, minimal Gua
Batu Kapal.
Dengan demikian sedikit akan memicu percepatan perputaran uang di Kabupaten Solok Selatan, dan pemerintah dan dunia usaha melakukan upapaya untuk mendekatkan masyarakat ke garis perputaran uang. (Abg)