Sinergi Pemerintah dan Masyarakat, Sosialisasi IKN di Nusantara Fair 2024 -->

Iklan Atas

Sinergi Pemerintah dan Masyarakat, Sosialisasi IKN di Nusantara Fair 2024

Senin, 29 Januari 2024

Pembangunan IKN Nusantara


Jakarta - Masyarakat diharapkan dapat memahami sepenuhnya relokasi ibu kota negara ke Kalimantan Timur dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).


Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Hubungan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Firmananur, menyatakan harapan tersebut dalam acara Nusantara Fair 2024 di Jakarta, Minggu (28/1/2024).


Firmananur mengatakan bahwa Nusantara Fair 2024 adalah bagian dari strategi sosialisasi IKN. "Ini merupakan bagian tak terpisahkan dari strategi komunikasi keseluruhan yang kami kembangkan melalui berbagai acara, salah satunya ini," ujarnya.


Gede Benny Subawa, Tenaga Ahli Bidang Ekonomi Kreatif Sosial Budaya Masyarakat Otorita IKN, menyambut baik saran dari Anggy Umbara, seorang sutradara film, terkait penerapan konsep dan teknologi canggih dalam pengembangan pusat kreatif dan taman tematik.


Subawa menegaskan keterlibatan OIKN akan mencakup komunitas seni dalam pembangunan infrastruktur tersebut, termasuk mengajak Anggy untuk berkolaborasi dengan tim yang sudah ada dalam pembangunan pusat kreatif di IKN.


Meskipun demikian, dia mengakui tantangan dalam membangun Pusat Kreatif ini termasuk belum banyaknya produk kreatif lokal yang sebanding dengan produk asing dalam skala industri.


"Maka diperlukan sinergi dan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk membangun infrastruktur pusat kreatif dari produk lokal," katanya.


IKN di Kabupaten Penajam Passer Utara, Provinsi Kalimantan Timur, memiliki potensi besar sebagai lokasi pembuatan film, baik dari segi keindahan alam maupun dari sisi mitosnya.


Pembangunan pusat kreatif berupa taman tematik yang akan dibangun di IKN memiliki identitas Indonesia dengan menggandeng bakat-bakat lokal dan seniman yang berkompeten.


Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono, menargetkan investasi sebesar Rp100 triliun masuk ke IKN pada tahun 2024.


Bambang menjelaskan bahwa target investasi tersebut diharapkan dapat dikontribusikan dari sektor swasta, BUMN, BUMD, dan KPBU, serta lembaga-lembaga non-pemerintah yang turut berinvestasi di IKN.(BY)