40 Juta Petani Indonesia, Tantangan Kesejahteraan Menjadi Fokus TKN -->

Iklan Atas

40 Juta Petani Indonesia, Tantangan Kesejahteraan Menjadi Fokus TKN

Kamis, 01 Februari 2024

 

Yenny Wahid Yakin Ganjar-Mahfud Sejahterakan Petani.


Jakarta - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyoroti kondisi petani Indonesia yang saat ini berjumlah sekitar 40 juta orang dan masih hidup dalam keadaan sulit.


Pernyataan ini disampaikan oleh Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, dalam acara kampanye Ganjar-Mahfud yang bertajuk 'rembuk rakyat' di Kampung Sido Binagun, Kecamatan Way Seputih, Lampung Tengah, pada Rabu (31/1/2024). Acara tersebut dihadiri juga oleh cawapres 03 Mahfud MD, TPD, serta partai pendukung dan ribuan pendukung lainnya.


Yenny Wahid pertama-tama membicarakan tentang Bung Karno yang memiliki istilah khusus untuk pengikutnya yang dikenal sebagai kaum Marhaen. Dia menjelaskan bahwa sosok Marhaen yang disebutkan adalah seorang petani namun hidup dalam kemiskinan.


"Siapa Marhaen yang menjadi inspirasi bagi Bung Karno? Marhaen tersebut adalah seorang petani," ujar Yenny Wahid.


Menurutnya, Marhaen tersebut adalah seorang petani yang memiliki lahan pertanian, tetapi ia juga harus bekerja sebagai buruh karena lahan yang dimilikinya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Akhirnya, ia terpaksa bekerja sebagai buruh.


"Istilah 'Marhaen' yang digunakan oleh Bung Karno tidak ada di tempat lain. Itulah Marhaen, seorang petani miskin yang dilindungi oleh Bung Karno. Hal ini akan dilanjutkan oleh pasangan Ganjar-Mahfud," tambahnya.


Yenny Wahid, yang juga merupakan Direktur Wahid Foundation, mengungkapkan bahwa saat ini ada sekitar 40 juta petani di Indonesia yang masih hidup dalam kesulitan dan belum sejahtera. Mereka terjebak dalam utang ketika panen gagal, kesulitan mendapatkan benih saat musim tanam, dan mengalami kesulitan saat mendaftar ke kelompok tani serta mendapatkan pupuk.


"Sangat menyedihkan bagi para petani. Pasangan Ganjar-Mahfud memahami hal ini sepenuhnya. Oleh karena itu, salah satu program utama mereka ketika menjabat sebagai presiden dan wakil presiden adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani," ujarnya.


Selain itu, Yenny Wahid juga menyoroti banyaknya petani yang terlilit utang, sambil membandingkan jumlah utang petani dengan utang pemerintah untuk membeli peralatan militer.


"Jumlah utang petani tidak sebanding dengan utang untuk membeli peralatan militer bekas. Daripada membeli kapal bekas, lebih baik alokasikan dana untuk menyediakan pupuk subsidi bagi petani. Daripada membeli pesawat bekas, lebih baik mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mengurangi pengangguran," ungkapnya.


"Pasangan Ganjar-Mahfud akan menghapus utang petani di Indonesia. Hal ini adalah bukti nyata dari komitmen mereka kepada rakyat karena negara ini adalah negara demokrasi," tegasnya.


Dia menjelaskan bahwa dalam negara demokrasi, semua orang memiliki hak yang sama untuk sejahtera, mulai dari anak tukang parkir, anak tukang sound system, anak petani, anak nelayan, hingga anak pejabat atau anak presiden.


"Semua orang memiliki hak yang sama di mata hukum dan negara. Tidak boleh ada perlakuan istimewa untuk siapapun," pungkasnya.(BY)