Erick Thohir; Kekayaan BUMN Capai Rp250 Triliun, Bukan Perusahaan Miskin! -->

Iklan Atas

Erick Thohir; Kekayaan BUMN Capai Rp250 Triliun, Bukan Perusahaan Miskin!

Minggu, 18 Februari 2024

Ilutrasi


Jakarta - Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, total kekayaan perusahaan negara saat ini mencapai Rp250 triliun. Oleh karena itu, asumsi bahwa perusahaan negara itu miskin tidak dapat diterima.


Erick bahkan menyatakan bahwa berinvestasi dengan BUMN dianggap menguntungkan. Ia mengungkapkan bahwa return on equity (ROE) atau imbal hasil sejak tahun 2022 telah mencapai 10%, kemudian meningkat menjadi 11,7% pada tahun 2023.


“Mari kita periksa return on equity di dalam ekosistem BUMN ini; bermitra dengan BUMN telah mencapai 10% pada tahun 2022 dan meningkat menjadi 11,7% pada tahun 2023. BUMN ini memiliki kekayaan sebesar 250 triliun, jadi jangan menganggapnya sebagai perusahaan miskin,” ujar Erick saat diwawancarai di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Minggu (18/2/2024).


Pemerintah tetap melaksanakan langkah-langkah strategis untuk menjaga iklim investasi di dalam negeri. Selain itu, mereka sedang dalam proses negosiasi dengan perusahaan yang telah berinvestasi puluhan tahun di Indonesia, terutama di sektor pertambangan.


Negosiasi tersebut dilakukan dengan tujuan agar negara dapat mengendalikan kepemilikan saham perusahaan. Salah satu kasus yang banyak diperbincangkan adalah divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ke Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID.


Vale Indonesia diharapkan segera melepas 14 persen sahamnya ke MIND ID. Langkah korporasi ini telah disetujui dan berada dalam tahap finalisasi.


“Ini sebabnya saya tidak ingin menjual negara. Saya ingin melakukan negosiasi intensif dengan semua pihak yang selama ini telah berinvestasi di Indonesia,” jelasnya.


“Namun, komitmen mereka harus tetap dijaga. Jangan sampai mereka memiliki tambang dan kemudian dibiarkan selama 50 tahun tanpa proses yang jelas. Kita memerlukan pekerjaan, kita memerlukan lapangan kerja. Artinya, ketika mereka memiliki tambang, harus segera diproses,” tambah Erick.(BY)