Komentar
 |
| . |
Panen ini merupakan yang pertama kali di Indonesia melalui program magang AAP yang bekerja sama dengan Charoen Pokphand dan BISI dan diikuti oleh 22 orang mahasiswa peternakan angkatan aktif 2020.
Kerja sama Fakultas Peternakan dengan PT Charoen Pokphand sudah lama terjalin, yaitu dimulai dengan pembangunan Close House.
Close House ini sendiri terbuka untuk mahasiswa peternakan yang ingin melakukan magang, serta bermanfaat untuk seluruh civitas akademika di Indonesia.
Dekan Fakultas Peternakan, Dr. Adrizal, M. Si berharap, program ini dapat memicu jiwa wirausaha mahasiswa dalam bidang pertanian jagung, namun didukung dengan kondisi jagung yang tidak boleh diimpor.
"Sekitar 50% pakan ini juga berasal dari jagung sehingga faktanya berpeluang bisnis terhadap hasil jagung yang sangat menjanjikan baik bagi kalangan mahasiswa maupun petani jagung,” sambungnya.
Ia berharap program ini dapat diberlakukan di Fakultas Teknologi Pertanian untuk melakukan bisnis jagung yang pada akhirnya dapat berswasembada di Universitas Andalas.
Terkait dengan hal itu, juga mengucapkan selamat yang disampaikan oleh Wakil Rektor II Dr. Khairul Fahmi, SH, MH dan berharap lebih banyak mahasiswa yang terlibat ke depannya serta menjadi tempat belajar bagi mahasiswa tersebut.
Program ini juga sesuai dengan program dari Kementerian yang tidak hanya berdampak pada mahasiswa tapi juga universitas.
Dengan demikian, pembinaan agar dapat berjalan secara terus-menerus, begitu juga wirausaha perlu terus dilakukan yang bisa kita andalkan di masa depan,” harapnya.
Dari pihak Charoen Pokphand sendiri berharap program yang telah berjalan di Universitas Andalas dapat menjadi contoh untuk Perguruan Tinggi lainnya yang akan mengikuti program AAP.
Kegiatan panen perdana jagung pakan ini, ditutup dengan penandatanganan pembaharuan MoU antara Universitas Andalas dan Charoen Pokphand Foundation.(*)