Sejumlah Daerah Terjadi Inflasi, Padang Panjang Deflasi pada Januari -->

Iklan Atas

Sejumlah Daerah Terjadi Inflasi, Padang Panjang Deflasi pada Januari

Senin, 05 Februari 2024
Rapat koordinasi pengendalian inflasi melalui zoom meeting di balaikota Padang Panjang.


Padang Panjang, fajarsumbar.com - Pada Januari lalu, 28 provinsi di Indonesia mengalami inflasi beras, dan hanya 10 provinsi yang mengalami deflasi , termasuk Kota Padang Panjang.. 


Kondisi itu tersebut disampaikan Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Komjen Pol. Drs. Tomsi Tohir Balaw, M.Si ketika memimpin rapat koordinasi Pengendalian Inflasi, Senin (5/1).


Rakor tersebut diikuti Pemerintah Kota Padang Panjang melalui zoom meeting dipimpin Asisten I Ewasoska, S.H, dan dihadiri Ketua DPRD, Mardiansyah, S.Kom, Forkopimda dan OPD di balaikota setempat. 


Dikatakan Tomsi Tohir, sampai saat ini fenomena El Nino masih terpantau aktif pada periode Januari dan berangsur melemah menuju fase netral mulai Maret nanti. 


"Untuk daerah yang diprediksi mengalami hari tanpa hujan, tetap waspada. Begitu juga dengan daerah yang alami hujan berkepanjangan, karena ini bisa berdampak ke inflasi," ujarnya. 


Sementara itu Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdako Padang Panjang, Putra Dewangga, S.S, M.Si menyampaikan, Kota Padang Panjang pada Januari mengalami deflasi -0,27% mtm (turun dari Desember  -0,14%). Ini mengacu pada inflasi Kota Bukittinggi, yaitu 1,38%  yoy (turun dari Desember 1,88%).


Sesuai data BPS Padang Panjang, Indeks Perkembangan Harga (IPH) di kota ini pada minggu pertama Februari 0,995 atau berfluktuasi rendah. Komoditi utama yang berkontribusi untuk fluktuasi adalah cabai merah, minyak goreng dan telur ayam ras.


Dijelaskan Putra, sebelumnya pada minggu ke-5 Januari, secara umum harga-harga 48 komoditi relatif stabil. Fluktuasi terjadi pada 16 komoditi, dengan rincian 10 komoditas mengalami penurunan harga dan enam lainnya mengalami kenaikan harga.


Komoditas utama yang mengalami kenaikan harga yaitu gula pasir naik Rp333 dari Rp17.667 menjadi Rp18.000/kg. Telur ayam ras naik Rp667 dari Rp27.773 menjadi Rp28.400/kg. Cabai hijau naik Rp6.000 dari Rp34.000 menjadi Rp40.000/kg. Cabai rawit naik Rp1.666 dari Rp58.333 menjadi Rp60.000/kg. 


Cabai merah naik sebesar Rp2.833 dari Rp49.167 menjadi Rp52.000/kg. Minyak goreng kemasan sederhana naik Rp667 dari Rp15.000 menjadi Rp15.667/liter dan ikan kembung naik sebesar Rp6.667 dari Rp63.333 menjadi Rp70.000/kg.


Sebaliknya komoditas utama yang mengalami penurunan harga adalah beras kualitas I turun Rp83 dari Rp17.167 menjadi Rp17.084/kg. Beras kualitas II turun Rp83 dari Rp16.250 menjadi Rp16.167/kg. Daging ayam broiler turun Rp667 dari Rp28.667 menjadi Rp28.000/kg. Telur ayam ras turun Rp266 dari Rp28.400 menjadi Rp28.134/kg dan bawang merah turun Rp1.333  dari Rp35.000 menjadi Rp33.667/kg. (syam)