Transformasi Hijau di Kelurahan Surabaya, Bandar Lampung: Dari Lahan Terbengkalai Menjadi Pertanian Produktif -->

Iklan Atas

Transformasi Hijau di Kelurahan Surabaya, Bandar Lampung: Dari Lahan Terbengkalai Menjadi Pertanian Produktif

Senin, 26 Februari 2024

Program BRInita sulap lahan sempit jadi urban farming yang produktif.


BANDAR LAMPUNG – Perubahan menarik terjadi di Kelurahan Surabaya, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung. Tanah yang sebelumnya terbengkalai dan dikelilingi rumah warga, kini telah berubah menjadi lahan hijau yang produktif.


Area yang tak dimanfaatkan itu kini telah diubah menjadi lahan pertanian perkotaan, memungkinkan warga setempat untuk memanen hasil tanaman untuk berbagai keperluan. Langkah ini juga bertujuan untuk mendukung pelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.


BRI melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli BRInita (Bertani di Kota) berkolaborasi dengan penduduk setempat untuk mewujudkan perubahan di Kelurahan Surabaya tersebut.


Sutihat, Ketua KWT Mandiri Sejahtera, menjelaskan bahwa BRInita telah memberikan kontribusi besar bagi warga dalam mengoptimalkan lahan yang ada.


Warga setempat saat ini terlibat aktif dalam mengelola pertanian perkotaan ini, didukung dengan pembangunan fasilitas, infrastruktur, penyediaan bibit tanaman, dan pelatihan pertanian perkotaan bersama komunitas yang sudah berpengalaman dalam pertanian hidroponik sebelumnya.


Selain memberikan keindahan bagi lingkungan, program ini juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat setempat. Sayuran yang dipanen oleh warga didistribusikan secara gratis untuk membantu mengatasi masalah gizi, terutama pada balita dan anak-anak.


Hal yang sama juga diungkapkan oleh Yuli, salah satu warga Kelurahan Surabaya, yang menyatakan bahwa program ini sangat membantu masyarakat, terutama dalam menjaga kesehatan anak-anak.


"Berkat program pertanian perkotaan ini, kami merasa sangat terbantu. Sayuran yang kami tanam tidak hanya bermanfaat untuk keluarga kami, tetapi juga membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak," katanya.


Selain itu, hasil penjualan sayuran dari sistem hidroponik juga menjadi sumber pendapatan bagi KWT Mandiri Sejahtera. Uang dari penjualan tersebut digunakan kembali untuk pembelian bibit, nutrisi tanaman, dan pemeliharaan pertanian.


Di KWT Mandiri Sejahtera, terdapat beberapa tokoh lokal yang secara khusus bertanggung jawab atas pengelolaan pertanian perkotaan, mulai dari penanaman bibit, perawatan tanaman, hingga proses panen.


"Kami mengucapkan terima kasih kepada BRI dan IWABRI (Ikatan Wanita BRI) yang telah memberikan bantuan dalam pengembangan pertanian perkotaan dan memberikan pendampingan serta pelatihan langsung kepada kami. Berkat kerjasama ini, kami telah berhasil melakukan panen sayuran hidroponik sebanyak lima kali," ujar Ibu Sutihat.


BRInita, Komitmen BRI untuk Lingkungan dan Sosial


Program BRInita merupakan bukti nyata dari komitmen BRI untuk bertanggung jawab terhadap kehidupan sosial masyarakat dan pelestarian lingkungan. Melalui pertanian perkotaan, BRI berusaha mendorong masyarakat untuk lebih efektif dalam memanfaatkan lahan sempit di daerah perkotaan yang padat penduduk.


Menanggapi hal tersebut, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menjelaskan bahwa BRI terus berupaya mewujudkan komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan melaksanakan program-program yang dapat secara nyata memberikan dampak positif terhadap ekosistem lingkungan.


Program BRInita merupakan salah satu bentuk nyata komitmen BRI dalam menjaga lingkungan di perkotaan, dengan memanfaatkan lahan sempit di area padat penduduk.


Program ini tidak hanya dilaksanakan di satu titik, tetapi telah diterapkan di 21 lokasi di seluruh Indonesia.


"Kami berharap program ini dapat terus berlanjut secara berkelanjutan dan memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat. Semoga kisah sukses KWT Mandiri Sejahtera dapat menjadi inspirasi bagi kelompok lainnya," ucap Catur.(BY)