Kisah Misteri Lima Pesepakbola Indonesia yang "Menghilang" -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Kisah Misteri Lima Pesepakbola Indonesia yang "Menghilang"

Rabu, 06 Maret 2024

Syamsir Alam (paling kiri), 1 dari 5 pesepakbola Indonesia yang hilang ditelan bumi setelah berkarier di luar negeri.


Fajarsumbar.id - Beberapa pemain sepak bola Indonesia yang menghilang setelah bermain di luar negeri akan dibahas. Antara tahun 2008 hingga 2012, PSSI meluncurkan program untuk mengirimkan pemain muda Indonesia ke luar negeri untuk berlatih, khususnya di Uruguay.


Tim tersebut diberi nama Sociedad Anonima Deportivo (SAD). Di Uruguay, para pemain Indonesia di SAD berkompetisi di liga junior Uruguay yang disebut Quinta Division.


Banyak pemain yang dibesarkan di SAD kemudian menjadi bagian dari Timnas Indonesia senior, seperti Manahati Lestussen dan Alfin Tuassalamonny. Namun, ada juga pemain lain dari SAD yang kariernya meredup setelah bermain di luar negeri. Siapa saja mereka?


Inilah lima pemain sepak bola Indonesia yang menghilang setelah berkarier di luar negeri:


Syamsir Alam

Syamsir Alam pernah dianggap sebagai wonderkid sepak bola Indonesia. Dia adalah penyerang utama Timnas Indonesia U-19 dalam Kualifikasi Piala Asia U-19 2010. Setelah membela Timnas Indonesia U-19, Syamsir Alam bergabung dengan SAD dan berlatih di Uruguay.


Setelah beberapa bulan bersama SAD, Syamsir Alam pindah ke klub kuat Penarol U-19. Setelah satu tahun di Penarol U-19, dia pindah ke Liga 2 Belgia bersama CS Vise.


Namun, karier Syamsir Alam di CS Vise hanya berlangsung sepuluh pertandingan sebelum dia pindah ke DC United (Amerika Serikat). Di DC United, Syamsir Alam tidak pernah bermain satu pun pertandingan sehingga akhirnya dia memilih kembali ke Indonesia.


Setelah bermain untuk Sriwijaya FC, Pelita Jaya, dan Persiba Balikpapan (2014-2017), Syamsir Alam memutuskan untuk beristirahat dari karier sepak bola pada usia 25 tahun. Dia kembali ke lapangan bersama RANS Cilegon selama dua tahun (2021-2023) sebelum akhirnya memutuskan untuk pensiun.


Reffa Money

Reffa Money adalah kapten Timnas Indonesia U-19 dan juga anggota SAD Uruguay bersama Syamsir Alam. Dia dianggap sebagai bek muda terbaik yang dimiliki oleh Timnas Indonesia.


Setelah berlatih di Uruguay selama beberapa tahun, Reffa Money kembali ke Indonesia pada tahun 2011. Dia bermain untuk Persis Solo dan Pelita Bandung Raya. Namun, cedera lutut yang parah membuatnya harus mengakhiri karier sepak bola. Setelah sembuh dari cedera, dia mengikuti tes untuk menjadi tentara di TNI AD dan berhasil lulus.


Alan Martha

Alan Martha adalah rekan setim Syamsir Alam di lini depan Timnas Indonesia U-19. Mereka tidak hanya bermain bersama di Timnas Indonesia U-19, tetapi juga di SAD Uruguay.


Setelah kembali ke Indonesia, karier sepak bola Alan Martha meredup. Dia bermain untuk Sriwijaya FC, Kalteng Putra, Celebest FC, dan Persikad Depok sebelum akhirnya memutuskan untuk pensiun pada usia 25 tahun pada tahun 2018.


Zainal Haq

Zainal Haq adalah gelandang utama Timnas Indonesia U-19 pada masa kejayaan Syamsir Alam. Dia juga bermain untuk CS Vise selama tiga tahun (2011-2014) setelah sebelumnya bermain satu tahun (2010-2011) untuk Penarol U-19.


Setelah bermain untuk beberapa klub Liga 1 seperti Persela Lamongan dan Kalteng Putra, Zainal Haq saat ini tidak memiliki klub pada usia 32 tahun.


Yericho Christiantoko

Di posisi teratas ada Yericho Christiantoko. Dia dijuluki sebagai Roberto Carlos-nya Indonesia karena kemampuannya dalam mengolah bola.


Seperti Zainal Haq dan Syamsir Alam, Yericho Christiantoko juga bermain untuk CS Vise. Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 2014, Yericho Christiantoko beberapa kali tidak memiliki klub pada tahun 2017, 2020, 2021, dan 2023.


Saat ini, Yericho Christiantoko bermain untuk klub Liga 2, PSKC Cimahi. Semoga dia dapat terus meningkatkan karier sepak bola meskipun sudah tidak muda lagi.(BY)