Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes Tangani Dampak Banjir di Pesisir Selatan -->

Iklan Atas

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes Tangani Dampak Banjir di Pesisir Selatan

Rabu, 20 Maret 2024

 

Tenaga kesehatan membantu melayani masyarakat yang menjadi korban banjir 


Painan - Dalam menghadapi dampak banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan turut serta dalam penanganannya dengan mengirimkan Tim Medis Darurat (EMT).


"Selain mendirikan pos kesehatan, Pusat Krisis Kesehatan juga memberikan pendampingan untuk memaksimalkan fungsi Pusat Operasi Krisis Kesehatan," ungkap Kepala Pusat Krisis Kesehatan Nasional Kemenkes, Sumarjaya, di Padang pada hari Senin.


Selain mendirikan pos kesehatan, Pusat Krisis Kesehatan juga memberikan pendampingan untuk mengoptimalkan fungsi Pusat Operasi Krisis Kesehatan dengan mengirimkan tenaga-tenaga yang diperlukan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pendataan di lapangan. Langkah ini juga meliputi persiapan obat-obatan dan pemberian makanan tambahan.


Sumarjaya menjelaskan bahwa dalam penanganan korban banjir, Pusat Krisis Kesehatan telah mengirimkan Tim Medis Darurat ke lokasi bencana yang telah mengakibatkan 119.228 warga terdampak, dengan 25 orang meninggal dunia, 4 orang masih dalam pencarian, dan 74.934 orang mengungsi.


Banjir tersebut juga menghambat operasional 94 fasilitas layanan kesehatan. Selain itu, bencana hidrometeorologi ini juga menyebabkan munculnya berbagai penyakit, seperti ISPA, hipertensi, demam, penyakit kulit, rematik, alergi, gastritis, dan dermatitis.


Kondisi darurat ini terjadi setelah hujan deras pada tanggal 7 Maret 2024 pukul 16.30 WIB, yang menyebabkan banjir dan tanah longsor di 15 kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan.


Sumarjaya menegaskan bahwa penanganan bencana terus dilakukan untuk mencegah krisis kesehatan melalui dukungan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat dan Kementerian Kesehatan.


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Lila Yanwar, menyatakan bahwa pihaknya telah turun ke lapangan sejak awal bencana terjadi untuk mengevaluasi dampak terhadap fasilitas layanan kesehatan masyarakat.


"Dinas Kesehatan Sumbar akan menyisir ulang data di lapangan terkait kondisi kesehatan masyarakat. Pemerintah juga mengimbau rumah sakit untuk membantu melakukan pemeriksaan kesehatan di lapangan," katanya.(des)