Komentar |
| Pembalap Pramac Ducati, Jorge Martin |
Madrid - Jorge Martin dari tim Pramac Ducati kembali menatap target juara MotoGP 2024. Pembalap asal Spanyol ini bertekad untuk mengurangi kesalahan yang membuatnya harus puas menjadi runner up pada musim lalu.
Martin menyampaikan tekadnya ini dengan alasan yang kuat. Pada MotoGP 2023, dia harus menerima kedudukan sebagai runner up setelah kalah dalam pertarungan sengit dengan Pecco di akhir musim karena sering melakukan kesalahan yang mengakibatkan kecelakaan.
"Untuk meraih kemenangan, Anda harus siap berjuang di setiap balapan, baik dalam sprint maupun Grand Prix. Tanpa itu, tidak akan ada hasil yang memuaskan," tambahnya.
Maka dari itu, Jorge Martin bertekad untuk memperbaiki kesalahan-kesalahannya di MotoGP 2024 agar bisa meraih gelar juara. Baginya, kegagalan tidak bisa lagi menjadi pilihan.
"Musim lalu saya mengalami banyak masalah, tetapi saya selalu tampil cepat setiap akhir pekan. Ini memberi saya kepercayaan diri yang besar. Tujuan saya adalah meminimalkan kesalahan, dan jika terjadi keraguan, saya akan berada di posisi kedua, ketiga, bahkan mungkin kelima," lanjutnya yang berusia 26 tahun.
Sementara itu, dalam hal persaingan, Jorge Martin memperkirakan bahwa akan ada delapan pembalap yang akan bersaing ketat untuk merebut podium juara di MotoGP 2024.
Sebagaimana diketahui, tes pramusim MotoGP 2024 di Malaysia dan Qatar pada bulan Februari lalu menunjukkan persaingan yang ketat. Di Sirkuit Sepang, Francesco Bagnaia menjadi yang tercepat dengan waktu 1 menit 56,682 detik.
Martin hanya berada di belakangnya dengan selisih waktu 0,172 detik saja. Namun, perbedaan waktu antara pembalap tercepat dengan yang berada di posisi ke-10 hanya sekitar 0,6 detik saja.
Oleh karena itu, Martin, yang dijuluki Martinator, menilai bahwa setidaknya ada delapan pembalap yang memiliki potensi untuk memenangkan balapan MotoGP 2024. Namun, hanya pembalap yang bisa konsisten meraih poin tertinggi yang akan menjadi juara dunia.
"Jika kita menggunakan tes di Sepang sebagai indikator, ada delapan pembalap yang memiliki peluang untuk memenangkan balapan. Tetapi yang bisa konsisten mencetak poin tertinggi akan menjadi juara dunia," kata Martin seperti dilaporkan oleh Speedweek.(BY)