Komentar
 |
| ilustrasi |
Jakarta - Metode pembayaran menggunakan kode QR telah menjadi populer di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, perlu diwaspadai bahwa metode ini juga menjadi target bagi pelaku penipuan yang menggunakan modus yang dikenal sebagai "quishing".
Quishing merupakan praktik penipuan yang menggabungkan penggunaan kode QR dengan teknik phishing. Pelaku penipuan akan memanfaatkan kode QR untuk mengarahkan korban ke situs palsu dan memperoleh informasi pribadi korban.
Saat melakukan pemindaian terhadap QR Code, korban sering kali akan diarahkan ke situs tertentu. Situs tersebut tidak hanya dapat menampilkan pesan teks biasa, tetapi juga dapat melacak aplikasi yang terpasang di perangkat korban dan bahkan lokasi geografisnya.
Pelaku quishing akan mencoba membuat situs web palsu yang sulit dideteksi oleh korban sebelum membukanya. Mereka akan menggunakan berbagai cara untuk mengelabui korban, seperti mengarahkan mereka untuk mengunduh file yang berbahaya bagi perangkat mereka.
Setelah itu, korban akan diminta untuk memasukkan kredensial login mereka, yang akan direkam oleh pelaku quishing.
Praktik ini semakin umum karena mudahnya pembuatan kode QR oleh siapa pun, bahkan tanpa keahlian khusus.
Untuk menghindari jebakan quishing, disarankan untuk tidak percaya pada QR code yang dipasang di tempat umum atau diterima dari sumber yang tidak jelas.
Pastikan untuk selalu waspada terhadap QR code yang mencurigakan, terutama yang mencoba meningkatkan rasa urgensi atau kekhawatiran korban, misalnya dengan pernyataan seperti, "Pindai kode QR ini untuk memverifikasi identitas Anda atau mencegah penghapusan akun Anda".
Selalu aktifkan autentikasi dua faktor pada setiap akun Anda dan pastikan untuk keluar dari perangkat yang tidak digunakan lagi untuk mencegah akses yang tidak sah.(des)