Bapanas Naikkan Harga Gabah, Perum Bulog Didorong untuk Meningkatkan Stok Cadangan Beras -->

Iklan Atas

Bapanas Naikkan Harga Gabah, Perum Bulog Didorong untuk Meningkatkan Stok Cadangan Beras

Kamis, 04 April 2024

Ilustrasi. 


Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah mengumumkan peningkatan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) dari Rp5.000 menjadi Rp6.000 per kg. Kebijakan ini berlaku mulai tanggal 3 April hingga 30 Juni 2024, sebagaimana tercantum dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia Nomor 167 Tahun 2024 mengenai Penyesuaian Harga Pembelian Gabah dan Beras untuk Keperluan Cadangan Beras Pemerintah.


Menurut pernyataan dari Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, keputusan tersebut diambil untuk memberikan fleksibilitas harga pembelian bagi Perum Bulog, dengan tujuan untuk meningkatkan cadangan beras pemerintah yang diperoleh dari produksi dalam negeri, bukan hanya bergantung pada impor. Hal ini disampaikan Arief dalam keterangannya di Jakarta, sebagaimana dilaporkan oleh Antara.


Pernyataan tersebut disampaikan oleh Arief setelah mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan ke gudang Perum Bulog di Pematang Kandis, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi, di mana stok pangan dan bantuan pangan beras diperiksa.


Selain penyesuaian harga untuk GKP, Bapanas juga menaikkan harga pembelian untuk gabah kering giling (GKG) dari Rp6.300 hingga Rp7.400 per kg. Demikian pula, harga pembelian beras di gudang Perum Bulog dengan kriteria tertentu telah disesuaikan dari sebelumnya Rp9.950 per kg menjadi Rp11 ribu per kg.


Arief berharap bahwa dengan adanya penyesuaian harga ini, Perum Bulog dapat menjadi penopang bagi petani sehingga harga gabah tetap terjaga dengan baik meskipun produksi meningkat, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi harga.


Keputusan ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya menjaga harga gabah pada petani agar tidak terlalu rendah selama masa panen, dengan pemerintah bertindak untuk memastikan Perum Bulog menyerap produksi dalam negeri sebagai cadangan beras pemerintah.


Arief menegaskan bahwa penyesuaian harga diperlukan untuk menjaga harga yang adil bagi produsen, dengan mempertimbangkan bahwa rata-rata harga di pasar telah melampaui Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan beras, sesuai dengan Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 6 Tahun 2023 tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Penyesuaian Harga Gabah dan Beras.


Arief juga merujuk pada data yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yang memperkirakan luas panen padi pada bulan Maret sekitar 1,247 juta hektar, setara dengan produksi beras sebanyak 3,83 juta ton. Estimasi potensi luas panen padi untuk bulan April 2024 adalah sekitar 1,587 juta hektare, setara dengan produksi beras sebanyak 4,90 juta ton. Sedangkan untuk bulan Mei 2024, potensi luas panen padi diperkirakan sebesar 1,172 juta hektar atau setara dengan produksi beras sebanyak 3,35 juta ton. Dengan demikian, total produksi beras dari Maret hingga Mei diperkirakan mencapai 12,08 juta ton.(des)