Komentar |
| Festival balon udara di Wonosobo |
Jakarta - Kementerian Perhubungan memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan festival balon udara di Alun-alun Wonosobo, Jawa Tengah pada hari ini, Minggu (21/4/2024). Upaya ini bertujuan untuk melestarikan budaya masyarakat yang rutin diadakan setiap tahun.
"Dalam bulan syawal, Festival Balon Udara telah menjadi tradisi tahunan yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk mempertahankan warisan budaya lokal. Namun, kami juga turut mengatur dan mengawasi jalannya festival ini," ungkap Direktur Navigasi Penerbangan Capt. Sigit Hani Hadiyanto.
Lebih lanjut, Sigit menjelaskan bahwa festival ini juga menjadi wadah untuk mensosialisasikan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun 2018 tentang Penggunaan Balon Udara dalam Kegiatan Budaya Masyarakat.
Puncak acara ini melibatkan 53 komunitas balon udara dan merupakan hasil dari kompetisi yang telah berlangsung sejak H+1 Lebaran, yakni pada 11 April 2024, di berbagai lokasi di Kabupaten Wonosobo.
Sigit mengakui bahwa masih banyak laporan dan temuan masyarakat terkait penerbangan balon udara secara ilegal, sehingga diperlukan kesadaran dan kerja sama bersama untuk melakukan pengendalian yang lebih ketat.
Sesuai dengan Pasal 411 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, tindakan yang membahayakan keselamatan pesawat udara, penumpang, barang, penduduk, atau harta benda lainnya dapat dikenai hukuman penjara maksimal 2 tahun dan denda hingga Rp500.000.000,-.
"Oleh karena itu, kami akan memberikan sanksi kepada pelanggaran yang membahayakan keselamatan penerbangan, agar efek jera dapat tercipta," tambahnya.
Sigit menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, serta mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga keselamatan penerbangan.
Selain untuk mengurangi kegiatan balon udara liar, festival ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah, terutama di Kabupaten Wonosobo dan sekitarnya.(BY)