Persawahan Lingko Meler mirin jaring laba-laba |
Jakarta - Pengembangan lahan untuk perdagangan dan perumahan telah merambah ke berbagai pelosok desa di era milenial ini. Namun, di tengah arus modernisasi tersebut, ada satu tempat yang masih mempertahankan tradisi pertanian dan kebersamaan: Lingko Meler di Manggarai, Flores.
Lingko Meler dikenal dengan pola pertaniannya yang unik, seperti jaring laba-laba yang membentang indah di tengah-tengah persawahan. Pola ini bukan hanya sebagai pesona alam yang menakjubkan, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan dan kearifan lokal.
Masyarakat setempat membentuk pola jaring laba-laba ini sebagai wujud kebersamaan dalam pengelolaan lahan pertanian secara tradisional. Mereka percaya bahwa kebersamaan adalah kunci keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan pangan dan menjaga stok pangan bagi seluruh masyarakat.
Setiap bagian lahan, dari titik tengah (Lodok) hingga batas terluar (Cicing), dibagi secara merata untuk digarap oleh semua penduduk di wilayah Lingko. Hal ini merupakan warisan nenek moyang yang dijaga dan dihormati oleh generasi saat ini sebagai salah satu aturan turun-temurun.
Lingko Meler tidak hanya menjadi daya tarik wisata lokal, tetapi juga menarik minat wisatawan internasional. Kombinasi antara kearifan lokal dan pesona alam yang memukau menjadi pelajaran berharga tentang keberlanjutan dan hubungan manusia dengan alam.
Bagi mereka yang mencari kedamaian spiritual dan ingin kembali bersentuhan dengan alam serta Sang Pencipta, Lingko Meler adalah tempat yang tepat untuk mengunjungi. Di sana, hamparan persawahan yang membentuk pola lingkaran seperti sarang laba-laba mengundang untuk merenung dan menikmati keagungan ciptaan-Nya.(des)