Komentar |
| ilustrasi |
Padang - Kantor Wilayah (Kanwil) Sumatera Barat dan Jambi dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mencatatkan prestasi dalam realisasi penerimaan pajak di wilayah Ranah Minang pada Januari-Maret 2024, mencapai Rp1,19 triliun.
Menurut Kepala Kanwil DJP Sumatera Barat dan Jambi, Etty Rachmiyanthi, realisasi tersebut setara dengan 18,5% dari total target APBN 2024 sebesar Rp6,44 triliun.
Pencapaian tersebut menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 12,98% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang didorong oleh membaiknya aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.
Peningkatan tersebut seiring dengan kenaikan angsuran Pajak Penghasilan (PPh) badan dan pemberlakuan tarif efektif Pasal 21 sejak 1 Januari 2024. Dari lima jenis pajak, PPh nonmigas mencatatkan capaian tertinggi sebesar Rp624,54 miliar.
Proyeksi penerimaan pada Maret 2024 berada pada deviasi sebesar 11,6%. Secara regional, pertumbuhan penerimaan pajak Januari-Maret 2024 tergolong baik, terutama didorong oleh kinerja penerimaan pada empat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama di Sumatera Barat.
Mayoritas semua jenis pajak menunjukkan pertumbuhan positif, seperti PPh 21 sebesar 75,2%, PPh orang pribadi 22,42%, dan PPh badan 9,61%. Meskipun demikian, KPP Pratama Solok mengalami kontraksi penurunan setoran PPh Pasal 23 sebesar Rp17,1 miliar.
Pertumbuhan sektor pajak didorong oleh beberapa sektor dominan, terutama sektor administrasi pemerintah yang tumbuh 64,95%, dan sektor industri pengolahan yang tumbuh 3,44% seiring dengan kenaikan angsuran PPh badan dan pembayaran PPh Pasal 21.
Direktorat Jenderal Pajak saat ini tengah menyiapkan pembaruan sistem inti administrasi perpajakan (PSIAP) atau core tax administration system (CTAS) untuk menggantikan pendekatan manual dengan pendekatan otomatis berbasis teknologi.(des)