Komentar
 |
| Baterai tanam smartphone. |
Jakarta - Dewasa ini, kebanyakan handphone (HP) tidak lagi dilengkapi dengan baterai yang dapat dilepas, sebuah tren yang mulai diperkenalkan sejak sekitar tahun 2010. Pada masa itu, HP dengan baterai lepas masih umum, namun seiring perkembangan, baterai yang tidak bisa dilepas menjadi standar.
Salah satu perubahan signifikan dalam tren ini adalah peran iPhone generasi pertama yang diperkenalkan pada tahun 2007 oleh Apple. Pada waktu itu, iPhone sudah menggunakan baterai yang tidak dapat dilepas dan mendapat sambutan positif di pasaran. Beberapa tahun kemudian, merek lain seperti Samsung Galaxy S6 juga mengadopsi baterai tanam, mengakhiri era HP dengan baterai lepas.
Baterai tanam menawarkan beberapa keunggulan, termasuk membuat ponsel lebih ramping dan ringan karena tidak memerlukan rangka plastik tambahan yang biasa diperlukan untuk menyimpan baterai lepas. Selain itu, teknologi lithium-ion (Li-ion) dan lithium-polimer (Li-po) yang digunakan dalam baterai tanam memungkinkan HP bertahan lebih lama dengan satu kali pengisian daya dan memungkinkan waktu pengisian yang lebih cepat.
Selain itu, baterai tanam mendukung fitur tahan air dan meningkatkan keamanan HP karena sulit untuk dicabut secara paksa. Namun, kelemahannya adalah sulitnya mengganti baterai tanam saat mengalami kerusakan, karena membutuhkan perangkat dan keahlian khusus.(des)