Komentar |
| RI butuh kepercayaan investor untuk bangun infrastruktur air |
Jakarta - Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan bahwa Indonesia membutuhkan kepercayaan investor untuk membangun infrastruktur air yang baik.
Menurut Luhut, kepercayaan investor akan semakin kuat jika Indonesia berhasil menjalin kemitraan yang solid. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
“Kita memerlukan pembiayaan inovatif dan kemitraan kolaboratif untuk menciptakan kepercayaan investor dan mengembangkan infrastruktur air yang tangguh,” ujar Luhut dalam keterangan pers, Kamis (23/5/2024).
Salah satu strategi yang diambil pemerintah adalah dengan meresmikan Sekretariat G20 Global Blended Finance Alliance (GBFA) for Global South Collaboration.
GBFA bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama dan menjembatani kesenjangan antara pendanaan dan program perubahan iklim. Hal ini termasuk strategi pengurangan risiko untuk memperkuat keberlanjutan air.
"Roadmap Global Blended Finance Alliance (GBFA) yang baru diluncurkan mencakup strategi pengurangan risiko untuk memperkuat keberlanjutan air," jelasnya.
GBFA juga diharapkan dapat memfasilitasi prinsip-prinsip G20 tentang keuangan campuran dan pengembangan kebijakan.
Menurut Luhut, organisasi ini akan berupaya mendorong kemitraan, mencari solusi kelembagaan, serta mendukung pembiayaan untuk menciptakan ekonomi yang berkelanjutan (sustainable finance).
Ahli dari Amsterdam University, Belanda, Joyeeta Gupta, juga menekankan pentingnya inovasi dalam pembiayaan untuk mengurangi risiko investasi dan menarik modal untuk proyek infrastruktur air yang berkelanjutan.
Dengan peluncuran GBFA, diharapkan dapat menjembatani kebutuhan pembangunan dan iklim, serta menciptakan mekanisme pembiayaan yang lebih baik dan peningkatan kredit.
“Peningkatan pendapatan dan keterlibatan sektor swasta menjadikan masalah kompleks di sektor ketahanan air lebih mudah untuk diselesaikan," kata Gupta.
Pada sesi panel bertajuk ‘Blended Finance for Global Sustainable Water’ dalam acara World Water Forum ke-10 di Bali, sejumlah pemimpin organisasi internasional membahas berbagai inovasi pembiayaan global untuk keamanan air.
Studi kasus dan kemitraan inovatif dalam sesi tersebut berfokus pada kemitraan pembiayaan campuran yang dianggap berhasil mengatasi tantangan pembiayaan dan proyek berkelanjutan.(BY)