![]() |
Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu di Padang. |
Padang – Indonesia Re bersinergi dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan dalam upaya meningkatkan industri kuliner rendang di Sumatera Barat untuk memenuhi permintaan dalam dan luar negeri.
Benny Waworuntu, Direktur Utama Indonesia Re, menjelaskan bahwa dukungan ini mencakup edukasi tentang asuransi ekspor bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berencana mengekspor, serta bantuan dana, bibit, dan pupuk bagi petani yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Rendang Minang (HIPERMI).
Waworuntu menegaskan bahwa Indonesia Re, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tidak hanya berorientasi pada profit semata, melainkan juga memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan. Ini tercermin dalam Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), yang berfokus pada pendidikan, lingkungan, dan UMKM.
Robbi Yanuar Walid, Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM & Corporate Secretary Indonesia Re, menyebutkan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan pekerjaan yang layak, sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) nomor delapan.
Di sisi lain, Syukriah HG, Kakanwil DJPb Provinsi Sumatera Barat, menyoroti potensi ekonomi dalam industri pangan rendang yang sedang didorong oleh Kantor Wilayah DJPb Sumatera Barat. Dia menekankan pentingnya dukungan terhadap ketersediaan bahan baku, dengan pembentukan divisi Agro di dalam HIPERMI untuk memastikan pasokan bahan baku yang memadai.
HG juga mengapresiasi peran Indonesia Re sebagai BUMN pertama yang turut serta mendukung pengembangan industri kuliner di Sumatera Barat melalui HIPERMI.(des)