![]() |
Pemukulan tambur menanndai peluncuran tahapan Pilkada Padang Panjang. |
Padang Panjang, fajarsumbar.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang Panjang meluncurkan tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilkada) Padang Panjang, Senin (27/5) di Gedung M. Sjafei dihadiri Plh. Walikota, Dr. Winarno, Forkopimda dan stakeholder.
Peluncuran ini sekaligus ajakan supaya masyarakat terlibat aktif serta berpartisipasi menggunakan hak pilih pada pilkada nanti dengan hati yang damai secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil dan bermartabat.
Winarno mengatakan, pada 27 November 2024 Kota Padang Panjang akan melaksanakan agenda penting, pilkada secara langsung.
“Padang Panjang termasuk salah satu dari 508 kabupaten/kota yang melaksanakan pilkada secara serentak. Pelaksanaan pilkada ini merupakan momentum penting untuk menjamin keberlangsungan pemerintahan dan pembangunan di pada masa mendatang. Ini akan menjadi kegiatan yang mewarnai kehidupan politik kita,” ujarnya.
Dikatakan, bursa bakal calon sudah mulai tampil. Figur-figur bermunculan, walaupun KPU hari ini baru saja secara resmi melakukan peluncuran tahapan pilkada.
Menurutnya, hal ini sesuatu yang sangat positif.
Winarno mengimbau masyarakat menyukseskan pilkada dengan cara mempertahankan situasi yang kondusif, dan memberikan hak suara di TPS.
Ketua KPU Padang Panjang, Puliandri menyampaikan, pelaksanaan pilkada merupakan agenda besar yang butuh kerja sama berbagai pihak.
“Dukungan pemerintah daerah beserta segenap Forkopimda, perguruan tinggi, organisasi masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, pers dan juga masyarakat secara keseluruhan sangat diperlukan,” sebutnya.
Puliandri mengajak masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan isu SARA, berita hoaks yang kadang begitu cepat bergulir di media sosial.
Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi (Rendatin) KPU Sumbar, Medo Patria, S.TP menngucapkan selamat kepada KPU Padang Panjang yang memulai tahapan pilkada.
Tahapan ini punya tantangan yang terbilang berat. Pilkada 2018 capain pemilih 71%. Pada pemilihan presiden dan legislatif menunjukkan peningkatan partisipasi lebih dari 10% menjadi 84%. Harapannya angka partisipasi pada pilkada nanti bisa meningkat seperti pilpres dan pileg lalu. (syam)