Komentar |
| Supardi |
Payakumbuh, fajarsumbar.com - Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Supardi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap meningkatnya tingkat kriminalitas di Kota Payakumbuh berdasarkan data kepolisian.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Supardi saat menjadi narasumber dalam Pertemuan Filantropi Angkatan II Kota Payakumbuh yang berlangsung dari 30 Maret hingga 2 Mei di Bukittinggi.
Di sisi lain, meskipun tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh menempati peringkat delapan dari 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat, dalam kategori kota, Payakumbuh masih berada di posisi rendah, yaitu urutan kelima dari total tujuh kota di provinsi tersebut.
Supardi juga menyoroti masalah lain yang dihadapi oleh Kota Payakumbuh, termasuk tingginya tingkat pengangguran. Kota ini menempati peringkat ketiga dalam jumlah pengangguran terbanyak di antara kota-kota lain di Sumatera Barat.
Selain itu, Supardi juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap maraknya perjudian online yang telah menjadi masalah serius. Banyak mahasiswa, termasuk mahasiswa asal Payakumbuh, yang terjebak dalam lingkaran perjudian online, mengganggu kesejahteraan sosial dan berdampak negatif pada biaya pendidikan mereka.
Lebih lanjut, berdasarkan data pemerintah pusat, penggunaan narkoba di daerah pedesaan di Sumatera Barat, terutama di Payakumbuh, merupakan yang tertinggi di antara daerah lainnya. Selain itu, juga terjadi peningkatan kasus penyalahgunaan zat adiktif lainnya, seperti inhalan.
Supardi menekankan bahwa penggunaan zat adiktif, seperti lem, oleh anak sekolah memiliki dampak yang lebih merusak dibandingkan narkoba, sehingga menjadi masalah serius yang perlu segera ditangani.(*)