![]() |
Suporter Timnas Inggris kala menyaksikan tim kesayangannya di stadion. |
Fajarsumbar.id - Pendukung yang menggunakan jersey palsu di Euro 2024 harus siap menghadapi denda besar. Denda yang diberlakukan mencapai Rp88 juta!
Menurut laporan dari Sports Joe pada hari Minggu (2/6/2024), ada peraturan baru bagi para pendukung yang berencana menyaksikan langsung Euro 2024 di Jerman. Mereka yang tertangkap menggunakan jersey palsu selama Euro 2024 berlangsung di Jerman akan dikenai denda sebesar 5.000 euro atau sekitar Rp88 juta.
Jerman memiliki undang-undang anti-pemalsuan yang sangat ketat. Menggunakan jersey palsu dianggap melanggar undang-undang merek dagang karena dapat merugikan sponsor dan produsen.
Hal ini pasti menjadi perhatian serius bagi pendukung. Mereka diharuskan membeli jersey asli tim nasional kesayangan mereka saat mendukung, meskipun harganya tidak murah.
Harga jersey tim nasional di Eropa memang cukup tinggi. Sebagai contoh, jersey Timnas Inggris saat ini dijual seharga 84,99 poundsterling atau sekitar Rp1,7 juta.
Dengan harga tersebut, tidak mengherankan jika beberapa penggemar memilih untuk membeli jersey palsu yang lebih murah. Mereka kadang tidak memperhatikan bahwa jersey palsu tersebut tidak resmi diproduksi oleh perusahaan perlengkapan seperti Nike.
Dengan adanya aturan ketat di Euro 2024 dan ancaman denda besar, lebih baik bagi para pendukung untuk mengeluarkan uang 85 poundsterling. Daripada harus membayar 5.000 euro karena menggunakan jersey palsu.
Pihak berwenang Jerman sering melakukan pemeriksaan secara acak, terutama di pusat-pusat transportasi utama. Hal ini membuat risiko tertangkap membawa atau menggunakan barang palsu semakin besar.
Selain jersey, pendukung di Jerman juga bisa dikenai denda karena berbagai pelanggaran lainnya. Mereka bisa dikenai denda jika minum alkohol di tempat umum, menyeberang jalan dengan sembarangan, membuang sampah sembarangan, dan melanggar peraturan jam malam.
Euro 2024 sendiri dijadwalkan akan dimulai pada tanggal 14 Juni 2024, dan akan berlangsung hingga 14 Juli 2024 di Jerman.(BY)