Permintaan Tinggi, BYD Minta Maaf atas Keterlambatan Pengiriman Mobil Listrik -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Permintaan Tinggi, BYD Minta Maaf atas Keterlambatan Pengiriman Mobil Listrik

Senin, 24 Juni 2024

BYD minta maaf terlambat kirim mobil ke konsumen.


Jakarta - PT BYD Motor Indonesia mengakui keterlambatan pengiriman mobil kepada konsumen dan meminta maaf atas hal tersebut. BYD kini telah memulai pengiriman mobil listrik yang diimpor dari China kepada konsumen. Sebanyak 1.500 unit mobil, termasuk model Atto 3, Dolphi, dan Seal, dikirimkan dalam batch pertama.


"Kami sangat meminta maaf atas keterlambatan ini dan menghargai kesabaran konsumen dalam menunggu kedatangan mobil," kata Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, di Jakarta, pada Jumat (21/6/2024).


Sebelumnya, mobil listrik BYD telah bisa dipesan sejak Februari 2024 dengan janji pengiriman pada bulan April, namun pengiriman tertunda. BYD kemudian menegaskan bahwa pengiriman akan dimulai pada bulan Juni 2024.


"Kami telah berkomitmen untuk memulai pengiriman pada bulan Juni. BYD berusaha keras untuk memenuhi harapan ribuan pelanggan yang telah memesan mobil BYD," tambahnya.


Meski begitu, Zhao tidak merinci jumlah surat pemesanan kendaraan (SPK) yang sudah diterima hingga saat ini, termasuk untuk setiap model mobil.


"Jumlah pesanan yang tinggi melebihi perkiraan awal ini menunjukkan besarnya permintaan masyarakat Indonesia, bukan hanya terhadap teknologi tetapi juga terhadap produk BYD," ungkapnya.


Untuk memperingati pengiriman pertama, BYD akan mengadakan seremoni penyerahan unit mobil kepada ratusan pelanggan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 2024.


BYD menyebutkan bahwa ada kendala dalam proses impor yang menyebabkan keterlambatan pengiriman unit mobil. Namun, kendala tersebut kini telah terselesaikan.


"Kendala dalam impor terutama terkait dengan mobil CBU yang diimpor, khususnya mobil listrik. Kami menghadapi banyak mekanisme terkait komitmen investasi dan perizinan yang berbeda dari sebelumnya," jelas Zhao.


Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, juga mengungkapkan alasan keterlambatan pengiriman unit mobil listrik BYD, terkait dengan komitmen BYD dalam investasi di Indonesia.


"Berdasarkan rekomendasi perizinan impor, BYD baru mendapatkan izin impor mobil listrik setelah mempresentasikan nilai investasi dan kapasitas produksinya kepada pemerintah Indonesia," kata Bahlil kepada wartawan di Jakarta pada Selasa (11/6/2024).(BY)