Raja Belgia Tersentuh oleh Masakan Indonesia pada 1935 -->

Iklan Atas

Raja Belgia Tersentuh oleh Masakan Indonesia pada 1935

Senin, 10 Juni 2024

 

Sambal kari


Jakarta - Ternyata, salah satu penguasa Eropa, khususnya Raja Belgia, terpesona dengan masakan Indonesia yang lezat pada tahun 1935.


Kisah ini tidak hanya sekedar cerita fiksi. Pada tahun tersebut, Raja Leopold III dan Ratu Astrid dari Kerajaan Belgia melakukan kunjungan resmi ke Belanda, termasuk Den Haag.


Selama kunjungan tersebut, mereka menyempatkan diri untuk menikmati masakan Jawa di beberapa restoran di Den Haag. Raja Leopold III sangat menyukai masakan tersebut dan berencana untuk menikmatinya lagi di Eropa.


Menurut sejarawan Fadli Rahman, dalam bukunya yang berjudul "Rasa Tanah Air" (2023), sejak tahun 1920-an, kota ini sudah memiliki restoran-restoran yang menyajikan nasi, gado-gado, sambal, dan hidangan Jawa lainnya.


Restoran-restoran Jawa ini biasanya didirikan oleh para budak, pelajar, dan pengasingan politik dari Indonesia yang tinggal di Belanda (dulu Hindia Belanda).


Beberapa restoran yang populer di antaranya Soeka Manah, Boeatan, J. Van Gemert, Park Bowman, dan Warung Jawa.


Pada tahun 1935, Raja Leopold III dan Ratu Astrid bahkan menyempatkan diri untuk mengunjungi Warung Jawa, seperti yang dilaporkan oleh surat kabar De Grandwet pada 30 April 1935.


Mereka memutuskan untuk datang tanpa didampingi orang lain, ingin menikmati makanan Indonesia dengan leluasa.


Ketika disajikan oleh pramusaji yang kebanyakan berasal dari Jawa, Raja dan Ratu Belgia langsung menikmati hidangan tanpa ragu.


Hidangan yang tersedia termasuk nasi, ikan asin, sayur mayur, kerupuk udang, dan sambal Jawa. Ratu Astrid bahkan mengikuti tantangan untuk makan sambal sebanyak mungkin, yang akhirnya membuat separuh mulutnya terasa pedas.


Kisah ini menjadi salah satu bukti betapa populer masakan Indonesia di kalangan orang Eropa pada masa itu.(des)