Komisi VI DPR Setujui PMN Rp44,2 Triliun untuk 16 BUMN pada Tahun 2025 -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Komisi VI DPR Setujui PMN Rp44,2 Triliun untuk 16 BUMN pada Tahun 2025

Kamis, 11 Juli 2024

DPR setujui anggaran PMN BUMN 2025


Jakarta – Komisi VI DPR RI telah menyetujui Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2025 sebesar Rp44,2 triliun untuk 16 Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menteri BUMN, Erick Thohir, menyampaikan apresiasinya terhadap keputusan ini.


“Saya hadir dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI yang membahas persetujuan PMN untuk anggaran tahun 2025. Alhamdulillah, seluruh fraksi Komisi VI menyetujui PMN 2025 yang akan disalurkan kepada BUMN,” ujar Erick pada Kamis (11/7/2024).


Erick menjelaskan bahwa selama periode 2020-2024, total PMN yang diberikan kepada BUMN mencapai Rp218 triliun. Sementara itu, BUMN mampu memberikan dividen sebelum audit sebesar Rp280 triliun kepada negara.


“Dengan demikian, PMN yang sebelumnya dibiayai oleh utang negara kini bisa dibiayai dari dividen BUMN,” jelasnya.


Selain dari dividen, BUMN juga berkontribusi melalui sektor fiskal. Pada periode 2020-2023, BUMN menyumbang penerimaan pajak sebesar Rp1.374 triliun dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) lainnya sebesar Rp356 triliun.


“Saya berterima kasih atas apresiasi, dukungan, dan pengawasan dari seluruh anggota Komisi VI yang telah berkontribusi dalam memperbesar peran BUMN,” tambahnya.


Berikut rincian 16 BUMN penerima PMN tahun 2025:


PT Hutama Karya (Persero) mendapat Rp13,8 triliun untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) fase 2-3.

PT Asabri (Persero) menerima Rp3,61 triliun.

PT PLN (Persero) mendapat Rp3 triliun untuk program listrik desa.

Bahana PUI mendapat Rp3 triliun untuk penguatan permodalan KUR.

PT Pelni (Persero) menerima Rp2,5 triliun untuk pengadaan dua kapal baru.

PT Bio Farma (Persero) mendapat Rp2,2 triliun untuk fasilitas capex baru.

PT Adhi Karya Tbk mendapat Rp2 triliun untuk pembangunan Tol Jogja-Bawen dan Solo–Jogja.

PT Wijaya Karya Tbk mendapat Rp2 triliun untuk perbaikan struktur permodalan.

PT Len Industri (Persero) mendapat Rp2 triliun untuk penyehatan keuangan.

PT Danareksa (Persero) mendapat Rp2 triliun untuk pengembangan usaha.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mendapat Rp1,8 triliun untuk pengadaan rangkaian kereta baru.

PMN ID FOOD mendapat Rp1,6 triliun untuk modal kerja dan investasi program CPP.

PTPP (Persero) mendapat Rp1,5 triliun untuk proyek Tol Jogja-Bawen dan KIT Subang.

Perum Damri mendapat Rp1 triliun untuk pengadaan bus listrik.

Perum Perumnas mendapat Rp1 triliun untuk restrukturisasi.

PT INKA (Persero) mendapat Rp976 miliar untuk pembuatan kereta KRL Jabodetabek.(BY)