Komentar |
| BYD Dolphin jadi model paling belakangan dikirim ke konsumen, ternyata ini alasannya. |
Jakarta - PT BYD Motor Indonesia telah mengirimkan secara simbolis 1.000 unit mobil kepada konsumen di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, Banten. Namun, dalam penyerahan tersebut, tidak ada model BYD Dolphin yang diserahkan.
BYD telah meluncurkan tiga model di Indonesia, yaitu Dolphin, Atto 3, dan Seal. Namun, saat penyerahan kendaraan kepada konsumen, BYD Dolphin tidak termasuk di antara yang diserahkan.
Menanggapi hal ini, Kepala Komunikasi Pemasaran PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan, memberikan penjelasan.
"Dolphin memang sedikit lebih lama dari awal, tapi sudah tersedia di cabang-cabang," katanya baru-baru ini.
Luther menjelaskan bahwa pengiriman Dolphin mengalami keterlambatan dibandingkan dengan model lainnya. Ini terjadi karena dalam urutan impor pada bill of lading (B/L), Dolphin berada di urutan belakang setelah Atto 3 dan Seal.
"Biasanya dalam proses impor ada urutannya. Jadi, kita menerima BL yang ada dalam proses impor tersebut secara berurutan," ujarnya.
"Kebetulan, Dolphin berada di urutan terakhir, jadi keluar belakangan," tambahnya.
Sebenarnya, ada 10 unit Dolphin yang rencananya akan diserahkan bersamaan dengan Atto 3 dan Seal. Namun, hal itu tidak jadi dilakukan.
"Awalnya, harusnya ada 10 unit, tapi tidak sempat dipasangi kaca film sehingga kurang sempurna untuk konsumen," jelas Luther.
Diketahui bahwa Dolphin merupakan model mobil listrik BYD di Indonesia dengan harga termurah, dibanderol Rp425 juta (on the road Jakarta). Mobil ini dilengkapi dengan baterai berkapasitas 60,48 kWh dan memiliki jarak tempuh yang diklaim mencapai 490 km.(BY)