. |
Program ini merupakan bagian dari komitmen kampus dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Melalui kegiatan ini, para Dosen Politeknik ATI Padang yang beranggotakan Hasnah Ulia, Syamsul Anwar, Enny Nurmalasari, Apsari Puspita Aini, dan Miftahul Khairati, bertindak sebagai narasumber dan fasilitator, mengimplementasikan teknologi tepat guna untuk membantu masyarakat setempat mengolah limbah tempurung kelapa menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis, yaitu briket.
Penggunaan tempurung kelapa sebagai bahan dasar briket diharapkan dapat mendukung ekonomi sirkular, dengan memanfaatkan limbah yang sebelumnya kurang dimanfaatkan secara optimal.
Hasnah Ulia, sebagai ketua PKM menjelaskan bahwa, “Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah alat penepung arang batok kelapa. Alat ini diuji coba di IKM Badano Charcoal Energi dan terbukti mampu mengubah arang batok kelapa menjadi tepung halus yang siap untuk diolah lebih lanjut menjadi briket.
Keberhasilan uji coba ini menandai langkah maju dalam proses produksi briket di IKM tersebut, yang sebelumnya masih menghadapi kendala dalam hal pengolahan bahan baku”.
Langkah ini merupakan upaya awal untuk mengembangkan industri briket berbasis bahan baku lokal yang lebih berkelanjutan. Dalam kegiatan ini, Tim PKM tidak hanya memberikan peralatan, tetapi juga melatih para pekerja di IKM Badano Charcoal Energi mengenai cara penggunaan dan perawatan alat-alat tersebut yang mulai dilaksanakan pada Tanggal 24 Agustus 2024. Pendampingan ini penting untuk memastikan alat-alat tersebut dapat digunakan secara maksimal dan berkelanjutan.
Tim juga melakukan evaluasi berkala untuk memantau perkembangan dan memberikan solusi atas tantangan yang dihadapi selama proses produksi. Program ini merupakan salah satu bentuk konkret dari pengabdian dosen kepada masyarakat, yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat, tetapi juga untuk mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pengelolaan limbah yang lebih efisien.
Dengan adanya program PKM ini, IKM Badano Charcoal Energi diharapkan dapat berkembang menjadi produsen briket yang kompetitif di pasar lokal maupun regional.(Rel/Atip)