Inovasi Kereta Tanpa Rel, Solusi Transportasi Masa Depan di IKN Nusantara -->

Iklan Muba

Inovasi Kereta Tanpa Rel, Solusi Transportasi Masa Depan di IKN Nusantara

Sabtu, 17 Agustus 2024

Sensasi Baru Transportasi Indonesia dengan Kehadiran Kereta Tanpa Rel di IKN. 


Jakarta – Kereta tanpa rel telah menjadi inovasi baru yang menggemparkan dunia transportasi di Indonesia. Kereta otonom ini kini menjadi salah satu andalan transportasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.


Berikut rangkuman mengenai berbagai fakta menarik terkait kereta tanpa rel ini, termasuk penampakannya di IKN:


Masuk Tanpa Bea dan Pajak

Bea Cukai telah mengurus proses impor beberapa kendaraan dan alat penting untuk IKN, termasuk Autonomous Rail Rapid Transit (ART) atau kereta tanpa rel. Wijaya Arif Nurrochman, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Balikpapan, mengungkapkan bahwa ART adalah kereta tanpa rel yang dioperasikan menggunakan baterai dan dipandu oleh marka jalan serta magnet. Satu unit ART dari Tiongkok tiba di Balikpapan pada awal Agustus 2024. Kendaraan ini diimpor untuk uji coba sebagai bagian dari upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dan penghematan energi, sesuai dengan konsep IKN sebagai kota pintar yang berkelanjutan.


"Proses impor ART menggunakan layanan impor sementara ATA CARNET yang memberikan fasilitas pembebasan bea masuk dan pajak, selama barang tersebut diekspor kembali dalam waktu maksimal satu tahun," kata Wijaya.


Teknologi Canggih

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, menjelaskan bahwa Trem Otonom Terpadu ini adalah teknologi baru dalam moda transportasi darat.


"Trem Otonom Terpadu ini merupakan sistem hybrid dari Light Rapid Transit (LRT) atau kereta ringan dan Bus Otonom," jelasnya.


Kapasitas Kereta

Trem Otonom ini memiliki kapasitas hingga 300 orang dalam 3 gerbong dan bisa mencapai 500 orang jika menggunakan 5 gerbong dalam satu perjalanan. Saat ini, Kementerian PUPR sedang membangun 8 halte utama untuk mendukung operasional Trem Otonom Terpadu, yang akan digunakan setelah jalur utama (loop ultimate) siap sepenuhnya.


Menggunakan Jalur Khusus

ART dijadwalkan mulai beroperasi pada 17 Agustus 2024. Operasional ART akan menggunakan marka khusus yang dibuat di sekitar Sumbu Kebangsaan IKN.


Meskipun Trem Otonom Terpadu ini menggunakan ban karet dan bergerak di jalan, karakteristiknya tetap mirip dengan kereta api. Trem ini memiliki "jalur virtual," yaitu marka jalan yang dideteksi oleh sensor LIDAR (Light Detection and Ranging) dan GPS, sehingga memiliki jalur khusus dan beroperasi secara otonom.


Selain itu, trem ini dilengkapi dengan ruang kemudi di depan dan belakang, sehingga dapat bergerak maju baik dari depan maupun dari belakang.


Rute

Rute kereta dimulai dari Sumbu Kebangsaan Sisi Barat, depan Istana Presiden, menuju Sumbu Kebangsaan Sisi Timur, kemudian kembali ke Sumbu Kebangsaan Sisi Barat dengan total jarak sekitar 4,9 km. Sekali pengisian daya memungkinkan trem ini menempuh jarak hingga 70 km.(BY)