![]() |
Ternyata BYD sudah mulai bangun pabrik mobil listrik senilai Rp21 triliun di Subang. |
Bandung - Perusahaan mobil listrik asal China, BYD, telah memulai pembangunan pabrik mobil listrik di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat. Investasi untuk pembangunan pabrik ini mencapai sekitar USD1,3 miliar atau setara dengan Rp21 triliun (berdasarkan kurs Rp16.200 per USD).
Pabrik BYD terletak di Fase 2 Subang Smartpolitan dan mencakup lahan seluas 108 hektare. Kawasan industri ini dikelola oleh PT Suryacipta Swadaya, yang merupakan bagian dari grup PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).
BYD menargetkan pabrik ini akan mulai beroperasi pada Januari 2026 dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 150.000 unit. Selain fasilitas produksi, BYD juga akan membangun pusat penelitian dan pengembangan serta fasilitas pelatihan yang memanfaatkan teknologi terbaru yang hemat energi dan ramah lingkungan.
"Groundbreaking adalah acara seremonial, tetapi yang terpenting adalah proses pembangunan yang sudah dimulai sejak kami membeli lahan. Kami sudah memulai proses pembangunan," kata Luther Panjaitan, Head of Marketing Communication PT BYD Motor Indonesia, di Bandung, pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Pembangunan pabrik ini diperkirakan akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan lokal dan menjadi pendorong baru bagi pertumbuhan ekonomi. Kawasan Subang Smartpolitan terintegrasi dengan berbagai infrastruktur strategis nasional, seperti Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang sedang dalam tahap pengembangan.
Kawasan ini juga dekat dengan Jalan Tol Akses Patimban yang terhubung langsung ke Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, dan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Jakarta, Bandung, serta kota-kota lain di Jawa Barat dan Tengah.
Rencana Pembangunan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik
Setelah menyelesaikan pabrik mobil listrik, BYD juga berencana melakukan kalkulasi dan riset untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia.
"Untuk pembangunan pabrik baterai, kami sedang melakukan kalkulasi dan riset mendalam karena ini merupakan bagian dari roadmap jangka panjang dan memerlukan studi komprehensif terhadap permintaan pasar. Namun, karena BYD adalah salah satu produsen baterai terbesar di dunia, ini lebih kepada penelitian pasar yang sudah kami lakukan. Kami harus siap karena kami adalah produsen baterai," jelasnya.
Sebelumnya, PT BYD Motor Indonesia telah menandatangani kesepakatan kerja sama dengan PT Suryacipta Swadaya, pengembang Kawasan Industri Subang Smartpolitan.
"Setelah melalui berbagai penilaian, BYD memutuskan bahwa Kawasan Industri Subang Smartpolitan adalah lokasi yang tepat untuk pengembangan industri kendaraan listrik BYD di Indonesia. Kawasan ini memenuhi semua kriteria yang kami butuhkan, mulai dari luas area, jarak, lingkungan, hingga infrastruktur. Kami yakin fasilitas yang dibangun nantinya akan mendorong pertumbuhan industri otomotif Indonesia dan mendukung transisi menuju energi bersih, serta memberikan kontribusi bagi perekonomian negara, khususnya di wilayah sekitar," ujar Eagle Zhao, Presiden Direktur BYD Motor Indonesia, pada 30 April 2024.(BY)