Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air, Panduan Lengkap -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air, Panduan Lengkap

Senin, 26 Agustus 2024

ilustrasi


Jakarta -  Saat ini, dunia menghadapi wabah cacar monyet yang menyebar secara global. Di tengah kepanikan masyarakat, banyak orang masih bingung membedakan cacar monyet dengan cacar air, padahal kedua penyakit ini memiliki perbedaan penting yang perlu dipahami.


Cacar monyet pertama kali terdeteksi di luar Afrika pada Mei 2022 dan kini telah menyebar ke berbagai negara, menimbulkan kekhawatiran dan pertanyaan tentang perbedaannya dengan cacar air yang lebih umum dikenal.


Artikel ini akan membahas perbedaan antara cacar monyet dan cacar air, termasuk penyebab, gejala, dan cara penularannya. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman dan mendukung upaya pencegahan penyebaran cacar monyet.


Apa itu Cacar Monyet?


Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox, yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus dari famili Poxviridae. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada 1958 dan kasus pertama infeksi manusia tercatat pada 1970 di Republik Demokratik Kongo.


Penyebaran cacar monyet dapat terjadi melalui kontak dengan hewan atau orang yang terinfeksi, atau benda yang terkontaminasi virus. Gejala awalnya meliputi demam tinggi sekitar 38 derajat Celsius, diikuti ruam yang muncul setelah 1-3 hari, serta gejala tambahan seperti pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot, sakit punggung, kelemahan fisik, dan lesi cacar.


Apa itu Cacar Air?


Cacar air atau chickenpox disebabkan oleh virus Varicella-zoster. Gejala awalnya berupa ruam gatal dengan lepuh kecil berisi cairan, yang biasanya muncul 10-21 hari setelah terpapar virus dan berlangsung selama 5-10 hari.


Cacar air sangat menular bagi mereka yang belum pernah mengalaminya, namun gejalanya umumnya lebih ringan dibandingkan cacar monyet. Cacar air tidak menimbulkan pembengkakan pada kelenjar getah bening.


Perbedaan Utama


1. Penyebab: Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox, sedangkan cacar air disebabkan oleh virus Varicella-zoster.

2. Gejala Cacar monyet diawali dengan demam tinggi, diikuti ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot, sakit punggung, kelemahan fisik, dan lesi cacar. Sebaliknya, cacar air dimulai dengan ruam gatal dan lepuh kecil berisi cairan.

3. Penyebaran: Virus cacar monyet menular melalui kontak dengan hewan atau orang yang terinfeksi. Virus cacar air menyebar melalui udara atau kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi.

4. Durasi Gejala: Cacar monyet memiliki masa inkubasi 6-13 hari, bisa juga 5-21 hari, dan berlangsung selama 2-4 minggu. Cacar air memiliki masa inkubasi 10-21 hari dan gejalanya cenderung membaik dalam 4-7 hari.

5. Tingkat Kematian: Cacar monyet dapat menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terinfeksi, sedangkan cacar air biasanya tidak menimbulkan komplikasi serius.


Wabah cacar monyet menekankan pentingnya memahami perbedaan antara kedua penyakit ini. Pengetahuan ini penting untuk mencegah kepanikan dan mengambil tindakan yang tepat.


Meskipun cacar air lebih dikenal, bahaya cacar monyet tidak boleh dianggap sepele. Edukasi tentang gejala, penularan, dan pencegahan kedua penyakit ini sangat penting. Kewaspadaan harus tetap terjaga tanpa menimbulkan ketakutan berlebihan.


Dengan pemahaman yang tepat dan tindakan yang bijaksana, kita bisa membatasi penyebaran virus dan melindungi kesehatan bersama. Tetap waspada, jaga kebersihan, dan ikuti panduan dari otoritas kesehatan untuk menghadapi tantangan kesehatan global ini. (des)