. |
Padang, fajarsumbar.com - Turut rayakan HUT Angkasa Pura 2 ke-40 yang diperingati setiap tanggal 13 Agustus 2024, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar hadiahi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di lingkungan Bandara International Minangkabau (BIM). Satu unit SPKLU dibangun di parkiran depan BIM, tepatnya di seberamg terminal kedatangam.
SPKLU Bandara Minangkabau berkapasitas 22 kVA ini dibangun dengan skema sharing revenue, dimana Angkasa Pura 2 akan menjadi mitra PLN dalam penjualan kwh listrik hasil pembelian token dari mobil-mobil listrik yang melakukan charging di SPKLU tersebut.
General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho beserta jajaran hadir langsung serahkan SPKLU Bandara Minangkabau kepada manajemen Angkasa Pura 2 Kantor Perwakilan BIM, Selasa (13/08), seraya sampaikan ucapan selamat hari jadi kepada keluarga besar Angkasa Pura.
Hastanto Yuli Setiawan, Manager Operasi Angkasa Pura 2 Kantor Perwakilan BIM, berterima kasih atas inisiatif pembangunan SPKLU oleh PLN. Menurutnya, bertepatan dengan HUT Angkasa Pura 2 yang ke-40, menjadi kebanggaan bagi BIM dapat mulai bersumbangsih pada komitmen pemerintah dalam penggunaan energi hijau. Dimana pertama kali dimulai dengan pengadaan infrastruktur charging kendaraan listrik.
‘’SPKLU ini adalah bukti komunikasi dan kolaborasi yang solid antara PLN dan Angkasa Pura 2 Kantor Cabang BIM. Telat di hari jadi Angkasa Pura ke-40 ini, kami persembahkan SPKLU di kawasan BIM untuk seluruh masyarakat pengguna kendaraan listrik. Terima kasih kepada PLN,” lanjut Hastanto.
Keberadaan SPKLU di BIM juga wujud kolaborasi Angkasa Pura II Kantor Cabang BIM dan PLN UID Sumbar dalam mendukung program Net Zero Emission (NZE) 2060. Disampaikan Eric, infrastruktur charging kendaraan listrik yang semakin masif akan membuat para calon penggunanya semakin cepat beralih dan percaya diri menggunakan kendaraan listrik. PLN siap bekerjasa dengan berbagai pihak untuk percepatan pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik.
Eric menuturkan, PLN siap mendukung Angkasa Pura 2 dalam berbagai rencana peralihan penggunaan energi fosil ke energi hijau. Apalagi, penggunaan energi hijau memang sudah menjadi gerakan bersama yang dilakukan berbagai perusahaan di Indonesia, termasuk BUMN.
Menanggapi Eric, Hastanto menyampaikan bahwa ada beberapa proses bisnis di terminal yang direncanakan akan dikonversikan dari energi fosil ke energi listrik. ‘’Kami akan berkomunikasi dan bekerjasama dengan PLN untuk merealisasikan konversi ini. Sejauh ini komunikasi dengan PLN sangat baik, pelayanan mudah dan cepat. Jika tidak ada kendala internal kita akan melakukan konversi segera,” sampainya.
PLN juga berkomitmen menyiapkan listrik andal guna menyokong bisnis transportasi di BIM yang mulai merangkak naik kembali pasca Covid-19. Mengingat pentingnya BIM dalam berbagai aspek kehidupan juga menjadikan kawasan ini sebagai prioritas pelayanan PLN.
Kondisi kelistrikan Sumbar dalam keadaan cukup dan andal. Total pasokan listrik seluruh pembangkit di Sumbar mencapai 803,25 MW dan pada beban puncak, maksimal digunakan hingga 645,15 MW. ‘’Masih ada surplus pasokan listrik sebesar 158 MW atau sebesar 24,49%. Dengan surplus pasokan listrik yang besar ini, kami siap kawal kelistrikan BIM,” lanjut Eric.(*)