. |
Payakumbuh, fajarsumbar.com - Kota Payakumbuh merupakan Kota terluas ketiga di Sumatera barat dan sebagai Kota persinggahan bagi masyarakat dan wisatawan.
Kota Batiah ini, juga dikenal sebagai sektor jasa dan perdagangan yang menjadi andalan dalam menggerakkan komoditas pertanian dan produk pangan olahan.
Salah satu sentra produksi pangan yang memberikan kontribusi cukup besar dalam upaya peningkatan ekonomi warga Kota Payakumbuh, yakni produk makanan dan minuman yang berasal dari kedelai.
Industri Kecil dan Mengengah (IKM) yang menghasilkan industri makanan dari kedelai dan kacang-kacangan ini, termasuk dalam peringkat 15 besar dari 64 jenis IKM lainnya.
Salah satu IKM yang memproduksi sari kedelai dan bubuk kedelai, adalah IKM Usaha Berkat Doamu yang terletak di Kota Payakumbuh Sumatera Barat.
IKM Usaha Berkat Doamu, mampu menghasilkan produk sari kedelai sekitar 185 bungkus setiap harinya dengan isi masing-masing 100 gr dan 200 gr dan bubuk kedelai sebanyak 20 Kg/ bulan.
Kendala yang dihadapi oleh IKM Usaha Berkat Doamu, antaralain produk sari kedelai yang diproduksi cepat basi / tidak tahan lama, hanya 10 jam sejak pengolahan dan menyebabkan hampir setiap hari sekitar 50 bungkus sari kedelai basi atau rusak.
Tak hanya itu, namun belum adanya Standar Operasi Prosedur (SOP) produk yang berstandar dan sehat (kehigienisan), peralatan dan tempat produksi belum diperhatikan dengan baik, sehingga IKM ini baik ke dalam maupun ke luar Kota Payakumbuh, menyebabkan tidak mengalami peningkatan pemasaran dan produktifitas setiap tahunnya.
Terkait dengan hal itu, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Padang, terpanggil untuk memberikan edukasi dan pelatihan yang dilaksanakan pada IKM Usaha Berkat Doamu Kota Payakumbuh, Senin (19/08/2024).
Dalam kegiatan PKM, Tim PKM Politeknik ATIP Padang memberikan edukasi dan pelatihan, dengan tema Penerapan Good Manufacturing Practice (GMP) Produk makanan dan minuman (Sari Kedelai Dan Bubuk Kedelai) pada IKM Usaha Berkat Doamu Kota Payakumbuh Sumatera Barat.
Bentuk pelatihan yang dilakukan berupa, Penyuluhan tentang Penerapan Good Manufacturing Practice (GMP), Pelatihan langkah-langkah Gugus Kendali Mutu (GKM),9 Pelatihan cara memperpanjang daya tahan produk sari kedelai dan bubuk kedelai dan pelatihan cara kemasan yang baik luaran dari kegiatan ini.
Diharapkan IKM Usaha Berkat Doamu, bisa menerapkan standar sanitasi dan higienisan produksi sari kedelai dan bubuk kedelai sehingga daya tahan produk lebih lama dan peningkatan produktivitas dan profitabilitas.
Kegiatan PKM Politeknik ATI Padang Tahun 2024 ini, dengan Ketua Tim PKM Dr Lisa Nesti, M.Si, sedangkan Anggota terdiri dari Firdaus Jamsan, MT, Musdirwan, M.Si, Rahmi Elviana MT, Reni Sutri, M.Eng itu, berjalan dengan lancar.
"Dengan adanya kegiatan pelatihan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan produk sari kedelai yang higienisan dari IKM "Usaha Berkat Doamu," harap Lisa.(Rel/Atip)